TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah diminta memaksa Cina berinvestasi di Indonesia. Selama ini menurut Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Erwin Aksa hubungan dagang kedua negara tidak seimbang.
“Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan Cina sehingga merugikan Indonesia,” kata Erwin di Jakarta, Kamis (14/4).
Menurut Erwin, desakan itu bisa disampaikan saat kunjungan Perdana Menteri Cina Wen Jiabao pada 23-25 April nanti. Cina tak bisa melihat Indonesia hanya sebagai tujuan ekspor melainkan tempat investasi. Meski ada kelemahan daya saing lokal, Erwin yakin ketika dikelola dengan sungguh-sungguh akan ada keseimbangan.
Indonesia telah kalah bersaing dalam sejumlah produk dengan barang impor Cina. Terutama, produk yang dihasilkan dari industri rumah tangga. Misalnya, kerudung dan tasbih. Masalah Ini menurut Erwin perlu dibicarakan secara bilateral dengan pemerintah Cina. “Dan mereka harus kurangi insentif impor barang yang akan ekspor,”katanya.
Erwin juga meminta pemerintah melakukan investigasi terhadap barang yang dicurigai memiliki dampak merugikan produk Indonesia. Khususnya mengenai adanya potensi dumping. "Bisa saja kenakan safeguard,” katanya.
EKO ARI WIBOWO
Baca Juga: