Menurut Erwin, jika kepastian goyah dan banyaknya interpretasi pada aturan tak hanya mengakibatkan distorsi dan inefisiensi saja, tetapi juga akan berdampak pada merebaknya korupsi dan kolusi yang mudah merebak. "Khususnya di Ditjen Pajak. Sebaiknya peraturan pelaksananya dibuat lebih tegas sehingga aturannya tidak abu-abu," kata dia.
Selain itu, Erwin juga mengingatkan
pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Sebab, masalah tersebut sangat mendesak. Menurut dia, jika berkeliling ke berbagai kota besar di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan sebagainya, terlihat jelas bahwa daya dukung jalan, listrik, pelabuhan, bandara merupakan masalah ekonomi yang harus segera dituntaskan. "Kita berpacu dengan waktu. Sudah terlalu banyak rencana yang jalan ditempat. Cina dan Malaysia mampu melakukannya, kami yakin Indonesia pun sanggup melakukannya," kata CEO Bosowa Corporation ini.
Erwin juga menyinggung masalah ketahanan pangan, kenaikan harga-harga kebutuhan dasar dan masalah pertanian. Menurut dia, semua masalah ini menyangkut seluruh masyarakat Indonesia dan harus segera diselesaikan oleh pemerintah.
Ia menambahkan, HIPMI sebagai wadah pengusaha muda siap menjadi mitra pemerintah yang konstruktif serta menjadi salah satu penggerak roda perekonomian yang dapat diandalkan.
MUNAWWAROH