Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Divestasi 20 persen saham Kaltim Prima Coal (KPC) akan terus berlanjut walaupun prosesnya akan diperpanjang. Sampai saat ini Pemerintah juga belum menerima permintaan mundur dari PT Bukit Asam, sebagai perusahaan yang disetujui membeli saham KPC, dari proses divestasi ini. Perpanjangan waktu divestasi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro, diperlukan karena PT Bukit Asam dan perusahaan daerah perlu waktu untuk bertemu KPC. Mungkin diperlukan dua-tiga bulan. Itu disebut dengan acceptance, ujar Purnomo sebelum mengikuti rapat tim kebijakan privatisasi di Departemen Keuangan, Jakarta, Selasa (11/2). Purnomo menambahkan, keputusan perpanjangan itu bukan merupakan keputusan pemerintah, tetapi keputusan tim yang wewenangnya berada di bawah dirjen. Sedangkan mengenai harga yang ditetapkan pemerintah adalah harga yang ada pada frame agreement. Jika harga dirasakan terlalu mahal atau tidak cocok, PT Bukit Asam dapat membicarakannya dengan KPC. Ini kan pembicaraan bisnis, ujarnya. Menurut dia, saat masuk pembicaraan nominal, PT Bukit Asam dan perusahaan daerah bisa berunding dengan KPC. (Priandono Tempo News Room)
Iklan
