Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mirza Akbar dan Es Krim Praktikum

image-gnews
Mirza Akbar
Mirza Akbar
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Siapa sangka, dari mengikuti praktikum pengelolaan susu, muncul ide berbisnis es krim. Terlebih lagi bisnis yang dikelolanya dengan pola kemitraan itu diganjar penghargaan Shell LiveWIRE Business Start-Up Awards 2010. Itulah yang dialami Mirza Akbar, mahasiswa Jurusan Ilmu dan Industri Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Mirza dan teman sekampusnya, Arum Dewi Suci, mendapatkan penghargaan pada Agustus lalu. Mereka dipilih di antara 378 tim yang mengikuti kompetisi itu. Berkat kemenangan itu, keduanya meraih Rp 20 juta dan pembinaan selama dua tahun.

Berbisnis di bidang teknologi hasil ternak sudah menarik minat Mirza sejak dulu. "Sejak SMA, saya tertarik kepada peternakan," ujarnya saat dihubungi pada Jumat dua pekan lalu.

Keinginannya makin kuat setelah terdesak soal keuangan sebagai anak kos. Pemuda 22 tahun itu merasa kiriman orang tuanya setiap bulan sekitar Rp 700 ribu tak mencukupi. Ia maklum karena pendapatan keluarga hanya ditopang sang ayah, Jasmin, yang berstatus pegawai negeri di Kementerian Kehutanan. Padahal Mirza masih memiliki dua adik. "Tidak mungkin minta tambahan biaya," ucapnya.

Kondisi ini membuat Mirza bertekad untuk bisa mandiri pada tahun keduanya kuliah. Tapi, untuk memulai bisnis, pemuda asal Bekasi, Jawa Barat, ini terhambat modal. Mirza memberanikan diri menyampaikan keinginannya kepada ayahnya. Dia meminta sejumlah modal. Untuk memuluskan rencananya, Mirza berjanji tak akan meminta biaya apa pun, termasuk biaya kuliah.

Meski tak punya modal, Jasmin membantu mencarikan modal. Beruntung Jasmin mendapatkan bantuan dari rekan lamanya sebesar Rp 29 juta. Ayahnya meminta Mirza memegang janji. Selesai masalah modal, kendala berikutnya adalah tempat usaha. Mirza melobi pengurus fakultas peternakan.

"Saya minta diberi tempat usaha di fakultas," katanya. Satu bulan setelah melobi, wakil dekan mengizinkan Mirza berjualan di pinggir kantin fakultas. "Ukurannya sangat kecil," katanya. Tempat usaha dengan luas 1 x 1 meter persegi itu selalu terkena terik matahari kalau panas dan tertimpa air jika hujan. Tapi ia berkukuh berjualan.

Mirza membuat sendiri es krimnya. Es krim racikannya terdiri atas 90 persen susu, sisanya formula pelembut dan beragam perasa. Kala itu ia hanya mampu mengolah 2 liter susu sapi asli. Mirza mulai berjualan sejak April dua tahun lalu.

Selama dua pekan, dagangannya ludes. "Rasanya enak," begitu kata teman-temannya. Selain rasa, menurut Mirza, harga es krim dibanderol Rp 1.500 per cup itu dianggap murah.

Memasuki bulan kedua, kampus mulai sepi karena ujian dan libur. Kondisi ini membuat es krim Mirza sepi pelanggan. Tapi ia tetap bertahan. "Yang penting tidak merugi," katanya. Mirza memprediksi omzetnya bakal terkerek kembali setelah masa libur berakhir.

Prediksi itu meleset. Omzetnya tetap saja seret, meski tak rugi. Mirza mengaku omzetnya Rp 400 ribu per bulan hanya cukup untuk makan sehari-hari. Keadaan ini berlangsung selama enam bulan. "Saya harus mengirit makan," katanya.

Kesulitan ini membuatnya berencana menjual mesin pembuat es krim. Ibunya, Sri Rahayu Ningsih, mendengar kepedihannya. Sempat terlontar belas kasih ibunya, namun Mirza selalu ingat janji bahwa dia akan hidup mandiri. Janjinya itu mampu mengalahkan rasa galaunya. "Kalau saya menjual mesin, maka saya kalah," katanya.

Ia putar otak bagaimana usahanya tak didikte waktu. Dia memberanikan diri menghubungi pemilik resto yang tersohor, Yogya Chicken. Pilihan kepada resto itu karena ramai sepanjang waktu. "Tak dipengaruhi liburan atau cuaca," ujarnya.

Tak butuh waktu lama bagi Mirza melobi si pemilik resto. Dia diizinkan berjualan di gerai-gerai resto itu. Mulai saat itu, Mirza menjual es krimnya dengan label Yogya Es Krim.

Keuangan Mirza membaik. Dia mulai merekrut Arum Dewi Suci, rekan kuliahnya, dalam bisnis es krim. "Sebagai pengatur keuangan," ujar Arum. Tak puas atas satu resto, Mirza merambah ke resto Waroeng Steak & Shake. Lagi-lagi Mirza beruntung, pemilik resto tak keberatan dengan penawarannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Usaha Mirza terus berkembang. Selain di resto, Mirza memiliki gerai di 10 kantin sekolah. "Cukup dengan menempatkan lemari pembeku," katanya. Sekolah-sekolah itu di antaranya SMA 1, SMA 3, dan SMA Muhammadiyah 2, Yogyakarta.

Selain itu, Mirza menerima pesanan, tidak hanya konsumen, tapi juga produsen katering. Ia memberi kemudahan dengan pola kemitraan, yakni bisa memenuhi permintaan melabeli es krimnya sesuai dengan label si pemesan. "Mereknya fleksibel," katanya.

Kini 240 liter susu diolahnya saban hari. Es krim olahannya tersebar di 15 cabang resto Yogya Chicken dan 5 cabang Waroeng Steak & Shake. Ia luwes membagi keuntungan. Setiap es krim yang laku dipotong Rp 100 untuk karyawan di resto-resto itu.

Ia pun tak kerja sendirian lagi. Ada tiga karyawan yang dipekerjakannya untuk memproduksi dan mendistribusikan. Omzetnya mencapai Rp 80 juta per bulan. Dari jumlah itu, Rp 15 juta adalah keuntungan bersih. "Saya bisa membantu biaya kuliah adik," ujarnya.

Meski berlimpah penghasilan, Mirza tak bermewah-mewah. Dia memilih mengembangkan usahanya. Karena hanya tersebar di Yogyakarta, Mirza berusaha es krimnya bisa dinikmati di kota lain. "Sedang dikembangkan," ujarnya.

Begitu cintanya pada bidang peternakan, Mirza bercita-cita membuat produk dari hasil peternakan yang diminati semua masyarakat. Untuk mewujudkan hal itu, Mirza berprinsip, "Jika ingin alasan, lupakan sukses. Jika ingin sukses, lupakan alasan."

Akbar Tri Kurniawan


BIODATA

Nama: Mirza Akbar
Tempat dan tanggal lahir: Jakarta, 19 Mei 1988
Orang tua: Jasmin dan Sri Rahayu Ningsih
Status: Anak kedua dari empat bersaudara

Pendidikan:
l SMA 5 Bekasi 2003-2006
l Ilmu dan Industri Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada (2006-sekarang)

Penghargaan:
l Shell LiveWIRE dalam Business Start-Up Awards 2010

l

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


13 Ide Usaha yang Tidak Pernah Sepi dan Menguntungkan

16 Oktober 2023

Ada beberapa ide usaha yang tidak pernah sepi dan menguntungkan. Mulai dari usaha kebutuhan sehari-hari hingga kuliner. Berikut daftarnya. Foto: Canva
13 Ide Usaha yang Tidak Pernah Sepi dan Menguntungkan

Ada beberapa ide usaha yang tidak pernah sepi dan menguntungkan. Mulai dari usaha kebutuhan sehari-hari hingga kuliner. Berikut daftarnya.


Otak-atik Bisnis Sebelum Terjun Membatik

27 Juni 2023

Salah satu karyawan Pusakaing yang bertugas mengecap motif batik di atas kain pada Rabu, 14 Juni 2023.Dokumentasi: Istimewa.
Otak-atik Bisnis Sebelum Terjun Membatik

Kisah Yandi menjajal usaha bisnis batik.


Dorong UKM Masuk Pasar Global, Pemerintah Akan Bangun Trading House di Negara Sasaran Ekspor

11 Februari 2023

Dari kiri: Redaktur TEMPO Ali Nur Yasin (moderator), Deputi Usaha Kecil dan Menengah Kementerian Koperasi dan UKM Ir. R.S Hanung Harimba Rachman, Wakil Ketua KPPU Dr. Guntur Syahputra Saragih, dan Peneliti Indef Nailul Huda, memperlihatkan karikatur dalam acara ngobrol @tempo Economic Outlook 2021: Peluang Ekonomi Digital dalam Mendukung Ketangguhan UMKM yang diselenggarakan oleh TEMPO Media Grup dan TEMPO Data Science di Gedung TEMPO, Jakarta, Rabu, 27 Januari 2021. TEMPO/Ismail
Dorong UKM Masuk Pasar Global, Pemerintah Akan Bangun Trading House di Negara Sasaran Ekspor

Deputi Usaha Kecil dan Menangan (UKM) Kemterian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman mengatakan pemerintah ingin UKM naik kelas ke pasar global


BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

13 Januari 2023

Ilustrasi pekerja
BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

BPKP mengaudit pelaksanaan kredit usaha rakyat (KUR). Penyaluran KUR terus meningkat dalam lima tahun terakhir.


Teten Minta UMKM Tak Jalan Sendiri, Harus Ada Bantuan dari Usaha Besar dan BUMN

9 Desember 2022

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam acara Tempo BNI Bilateral Forum 2022 pada Kamis, 12 Mei 2022 di Ballroom Hotel The Langham, Jakarta. (Foto: Norman Senjaya)
Teten Minta UMKM Tak Jalan Sendiri, Harus Ada Bantuan dari Usaha Besar dan BUMN

Teten berujar, pemerintah saat ini tengah mendorong UMKM bermitra dengan badan usaha milik negara (BUMN) dan usaha skala besar.


Hong Kong Melonggarkan Aturan Covid-19 untuk Turis

7 November 2022

Penumpang yang mengenakan masker untuk mencegah penyebaran penyakit virus Corona, berjalan di stasiun kereta bawah tanah di Hong Kong, Cina 1 Desember 2021. REUTERS/Lam Yik
Hong Kong Melonggarkan Aturan Covid-19 untuk Turis

Pemerintah Hong Kong menyatakan pengaturan yang relevan seputar aturan Covid-19 dapat mendukung dimulainya kembali pasar perjalanan.


Alasan Gibran Wajibkan Industri Kecil dan Menengah di Solo Go Digital

19 Oktober 2022

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka ditunjuk sebagai perwakilan dari Kota Solo untuk menerima sertifikat penetapan gamelan sebagai salah satu warisan budaya tak benda (WBTB) dari UNESCO, 16 September 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Alasan Gibran Wajibkan Industri Kecil dan Menengah di Solo Go Digital

Menurut Gibran, langkah awal Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk pemberdayaan IKM dan UKM sudah dilakukan.


Grab Luncurkan Program Beasiswa Pendidikan Senilai Rp 148 Miliar

11 Agustus 2022

Logo Grab. Wikipedia
Grab Luncurkan Program Beasiswa Pendidikan Senilai Rp 148 Miliar

Grab meluncurkan GrabScholar, program beasiswa senilai US$1 juta atau sekitar Rp148 miliar.


KSP Klaim KEK Mandalika Bikin Usaha Kecil Menengah Raup Rp 2,2 T

15 Februari 2022

Sejumlah penonton berbelanja di warung milik yang ada di dalam area Pertamina Mandalika International Street Circuit di KEK Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah,NTB, Ahad, 21 November 2021. Ribuan penonton menyaksikan balapan final WSBK 2021 seri terakhir di sirkuit Mandalika. ANTARA/Ahmad Subaidi
KSP Klaim KEK Mandalika Bikin Usaha Kecil Menengah Raup Rp 2,2 T

KSP menyebut hasil estimasi multiplier effect dari KEK)Mandalika di Nusa Tenggara Barat akan mencapai Rp 4,8 Triliun.


Memberdayakan UKM dan Pendidikan dengan Zakat

10 Februari 2022

Siswa Sekolah SMART Ekselensia Indonesia. (Dok. Agrinesia)
Memberdayakan UKM dan Pendidikan dengan Zakat

Zakat termasuk cara berbagi rezeki untuk pihak-pihak yang membutuhkan, termasuk untuk pemberdayaan pendidikan dan UKM.