Ini adalah pendekatan kedua yang dilakukan Metro dalam tiga tahun terakhir kepada pasar Indonesia, dan laporan studi kelayakan pasar yang akan dibaca dewan komisaris Metro bulan depan akan menentukan apakah Metro akan mengambil alih toko-toko Makro atau mendirikan toko sendiri.
Asia dan Afrika masih terhitung kecil bagi Metro karena hanya menyumbang 2,3 miliar euro dari 65 miliar euro yang mereka hasilkan tahun lalu tapi kedua pasar tersebut diproyeksikan bisa memberi tambahan pendapatan saat pasar eropa sedang lesu.
Selain Indonesia Metro sebentar lagi akan masuk ke Cina lewat divisi barang elektoniknya yang bernama Media Markt, bulan November mendatang.
Perluasan usaha Metro ini dilakukan di tengah rencana Carrefour untuk melepas sejumlah tokonya di Thailand, Malaysia, dan Singapura. Metro kabarnya tidak tertarik mengambil alih aset carrefour, namun Tesco (Inggris) dilaporkan tertarik.
FINANCIAL TIMES | ALACRA STORE | RONALD