Sunaryo menyadari tren saat ini mengarah pada penggunaan transportasi udara. Saat ini, angkutan udara mengalami kenaikan yang signifikan karena memenuhi prinsip dari transportasi, yakni cepat, murah, dan aman. Namun, kata dia, tidak seluruh daerah di Indonesia memiliki landasan udara. Sehingga bisa menggunakan alternatif lain, seperti transportasi laut. "Banyak pulau satu dengan pulau lain yang tidak memiliki landasan udara. Maka otomatis dapat menggunakan transportasi laut," ujar Sunaryo.
Dia mencontohkan daerah seperti Bumai, Pangkalan Bun, dan Sampit di Kalimantan tidak memiliki landasan udara. Padahal, peminat mudik begitu tinggi di sana, yaitu jumlah mencapai puluhan ribu orang. "Di sana kan banyak masyarakat yang bekerja di perkebunan sawit yang juga ingin pulang," katanya.
Baca Juga:
Di daerah seperti itu, tambahnya, angkutan laut menjadi transportasi yang cocok untuk menampung keinginan masyarakat. Pihaknya pun menyediakan kapal laut cadangan yang berada di daerah-daerah tersebut. Selain itu, kapal cadangan dari angkatan laut juga disediakan jika memang diperlukan.
Meski kenaikan pada moda transportasi lain, Sunaryo optimis peminat kapal laut pada mudik lebaran kali ini tetap tinggi, bahkan cenderung naik. "Saya prediksikan pengguna kapal laut sampai 1,3 juta untuk mudik tahun ini," kata dia. Angka itu bertambah 12 persen dibandingkan 2009 yang berjumlah sekitar 1,1 juta penumpang.
SUTJI DECILYA