Kenaikan harga bawang merah ini terjadi sejak satu pekan terakhir. Pedagang di Pasar Mojo, Kabupaten Kediri, mengatakan besaran kenaikan ini disesuaikan dengan kondisi bawang. Bawang berukuran besar dipatok Rp 14 ribu, sedangkan ukuran kecil hanya Rp 13 ribu. “Sebelumnya hanya Rp 9 ribu,” kata Sri Wati, 62 tahun, pedagang sembako di pasar itu, Rabu (14/7).
Menurut informasi yang diterima Sri Wati, tingginya harga bawang sudah terjadi di tingkat petani. Kenaikan harga pupuk menjadi alasan utama para petani untuk menaikkan harga jualnya demi menekan biaya produksi.
Hal yang sama juga terjadi di Pasar Semen yang menjadi tumpuan masyarakat di lereng Gunung Wilis. Di pasar ini harga bawang merah mencapai Rp 13 ribu, sedikit lebih rendah dibandingkan harga di Pasar Mojo. Sejumlah pedagang di tempat ini mengaku mengalami peningkatan permintaan hingga memicu kenaikan harga.
Kenaikan harga ini diakui oleh para pengepul bawang merah. Mereka mengaku harga yang cukup tinggi dari petani hingga turut menaikkan harga kepada pedagang. Suko, 50 tahun, salah seorang pengepul bawang merah di Desa Pagung, Kecamatan Semen mengaku membeli bawang merah dengan cara borongan pada petani. Selanjutnya dia melepas kembali kepada pedagang dengan harga Rp 13 ribu. “Harga pembelian juga sudah naik,” ujar Suko yang enggan menyebutkan nilai pembelian dari petani.
Dia memperkirakan kenaikan harga ini dipicu oleh musim kemarau yang mulai tiba. Di musim ini biasanya kondisi bawang cukup bagus hingga mempengaruhi harga. Suko melakukan pembelian bawang pada petani saat masih berada di sawah. Selanjutnya dia bersama pekerjanya melakukan panenan sebelum dijemur selama dua hari. Setelah kondisi bawang mulai kering, komoditas tersebut baru dijual ke pedagang. HARI TRI WASONO.