Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bank Indonesia Protes Hasil Audit BPK

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Anwar Nasution menyatakan keberatan atas hasil audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan yang menyebut telah terjadi penyimpangan dana rekening 502 milik pemerintah sebesar Rp 20,9 triliun.

"Kami sudah sampaikan surat keberatan itu pada 4 Juli 2003 lalu," katanya di depan Panitia Anggaran DPR saat pembahasan APBN Perubahan, Rabu (27/8).

Dalam keterangan pers BPK Jumat pekan lalu, keterangan bank sentral itu tak disertakan dalam proses audit. Menurut Anwar, tak ada yang salah dengan pengeluaran dana dari rekening atas nama Menteri Keuangan. "Kami akan jalaskan secara komprehensif di hadapan Komis IX," katanya.

Anwar mengungkapkan, setidaknya ada tiga poin yang dipermasalahkan oleh BPK dalam auditnya. Tambahan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia sebesar Rp 14,4 triliun tidak layak dibebankan kepada pemerintah melalui rekening 502. BI berpendapat, jumlah itu merupakan kelanjutan kebijakan sebelumnya yang sama seperti BLBI Rp 144,5 triliun yang sudah disepakati oleh pemerintah dan DPR.

"Jadi penggunaan rekening 502 sudah sah sesuai tujuannya," katanya.

Hal lainnya, BPK menilai rekening 502 tidak layak dibebani pembayaran kewajiban interbank debt exchange offer (EOP) sebesar Rp 2,4 triliun dengan alasan tidak memenuhi persyaratan dalam EOP, serta dokumen penyelesaiannya belum ada. BI berpendapat, program EOP ditujukan untuk mencegah krisis perbankan lebih meluas pada 1998 akibat bank-bank tak sanggup membayar pinjaman luar negeri.

Selain Rp 2,4 triliun porsi BI, sebesar Rp 0,8 trilun dipergunakan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Sehingga, jumlah totalnya mencapai Rp 3,2 triliun. Anwar mengatakan, untuk mengklarifikasi jumlah tersebut, pihaknya sedang mengkonfirmasi pada konsultan Ernst & Young, sebagai lembaga yang melakukan rekonsiliasi program EOP.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal ketiga, BPK mempermasalahkan pembayaran penjaminan Bank Perkreditan Rakyat sebesar Rp 116,1 triliun. Dari jumlah itu, BPK menilai Rp 27.417 juta tidak sah pembayarannya dibebankan kepada rekening 502. BI menanggapi bahwa pengeluaran dana Rp 26,47 miliar dikeluarkan rekening 502 untuk membayar BPR PT Cipto Arta Lestari di Sidoarjo.

Pengeluaran itu didasarkan atas keputusan pengadilan negeri Surabaya tanggal 17 Juni 1999 yang memerintakan pemerintah menalangi BPR PT Cipto karena bangkrut. "Ini nasabahnya wong cilik," katanya. Sehingga pengeluaran dana tersebut dari 502 sudah sah sesuai penggunaannya. Tapi Anwar tak menjelaskan kemana uang lebih sebesar Rp 1 miliar yang terkena audit BPK itu.

bagja hidayat Tempo News Room

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

2 menit lalu

Rumah yang rusak akibat Gempa Garut. Dok. Humas BNPB
Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.


Usulkan Pembagian IUP ke Ormas Keagamaan, Bahlil: Nanti Dicarikan Partner

5 menit lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menghadiri acara Halalbihalal dan Silaturahmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Senen, Jakarta, Minggu, 28 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Usulkan Pembagian IUP ke Ormas Keagamaan, Bahlil: Nanti Dicarikan Partner

Menurut Bahlil, pembagian IUP untuk ormas keamaaan bukan masalah selagi dilakukan sesuai dengan baik.


Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 menit lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.


Saksi Ungkap Kementan Keluar Uang Rp 3 Juta per Hari untuk Makan Online dan Laundry di Rumah Dinas SYL

8 menit lalu

Terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri) mendengarkan keterangan saksi dalam sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Kementan Keluar Uang Rp 3 Juta per Hari untuk Makan Online dan Laundry di Rumah Dinas SYL

Saksi mengungkapkan Kementan kerap keluar uang Rp 3 juta per hari untuk keperluan makan online dan laundry di rumah dinas SYL.


NTB Berhasil Mengelola Sampah Hingga 64 persen

9 menit lalu

NTB Berhasil Mengelola Sampah Hingga 64 persen

Sebagai tujuan wisata nasional berkomitmen menjaga destinasi tetap bersih dan nyaman.


5 Mitos dan Fakta soal Asam Urat

10 menit lalu

Ilustrasi asam urat. Shutterstock
5 Mitos dan Fakta soal Asam Urat

Dengan beberapa faktor tersebut masih kerap dijumpai simpang siur mengenai mitos seputar asam urat di masyarakat.


Masyarakat Gelar Nobar Timnas U-23 Vs Uzbekistan, MNC Group: Silakan Asal Tidak Komersial

14 menit lalu

Poster  nobar Timnas Indonesia U-23 di Taman Elektrik Kota Tangerang hari ini. ANTARA/HO-Pemkot Tangerang
Masyarakat Gelar Nobar Timnas U-23 Vs Uzbekistan, MNC Group: Silakan Asal Tidak Komersial

Sejumlah komunitas warga dan pemerintahan daerah akan menggelar nobar atau nonton bareng pertandingan semifinal Piala AFC Timnas U-23 Vs Uzbekistan.


Park Sung Hoon Sukses Bikin Penonton Queen of Tears Kesal Sampai Dipukul Ibu-ibu

14 menit lalu

Park Sung Hoon dalam Queen of Tears. Dok. tvN
Park Sung Hoon Sukses Bikin Penonton Queen of Tears Kesal Sampai Dipukul Ibu-ibu

Park Sung Hoon mengaku sempat dipukul oleh ibu-ibu yang terbawa suasana karena kesal dengan karakter Yoon Eun Sung di Queen of Tears.


Serba-serbi Kesehatan Lutut: Lutut Sering Mati Rasa? Ketahui Penyebabnya

20 menit lalu

Ilustrasi wanita memegang lutut. Foto: Freepik.com/Drazen Zigic
Serba-serbi Kesehatan Lutut: Lutut Sering Mati Rasa? Ketahui Penyebabnya

Penyebab dari mati rasa pada lutut bisa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti cedera akut hingga kondisi kronis.


Profil Kiper Timnas Uzbekistan Abduvokhid Nematov, yang Berpeluang Dimainkan Lawan Timnas U-23 Indonesia

20 menit lalu

Kiper Uzbekistan Abduvokhid Nematov. instagram
Profil Kiper Timnas Uzbekistan Abduvokhid Nematov, yang Berpeluang Dimainkan Lawan Timnas U-23 Indonesia

Abduvokhid Nematov adalah kiper utama Timnas Uzbekistan U-23 yang sering diturunkan Timur Kapadze selama Piala Asia U-23 2024.