TEMPO Interaktif, Jakarta - PADA 26 Agustus 2010 nanti, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merayakan ulang tahunnya yang ke-48 di Washington, DC, Amerika Serikat. Kala itu, ia sudah berkantor di Bank Dunia di kota itu.
Menteri Sri menerima pinangan Bank Dunia untuk menjadi managing
director (direktur pelaksana) di institusi keuangan internasional itu per 1 Juni. Konon, gajinya 15 kali lipat dari gaji sebagai menteri. Namun ini bukan alasan ia mundur dari jabatan pentingnya di negeri sendiri. Apa penyebabnya?
Dibombardir wartawan dengan pertanyaan ini dalam berbagai kesempatan, ia sama sekali tak mau menjawab. Itu pula yang dialami Tempo ketika mewawancarai wanita kelahiran Tanjung Karang, Lampung, ini. Ditemui di ruang tamu kantornya, yang dipenuhi karangan bunga, kemarin, Menteri Sri selalu mengelak jika ditanya seputar alasan kepergiannya itu.
Seperti yang sudah disampaikan Bapak Presiden pada Rabu (Presiden mengatakan telah menerima surat permohonan dari Presiden Bank Dunia Robert Zoellick pada 25 April. Dalam surat itu, Zoellick meminta Sri Mulyani menjadi direktur pelaksana per 1 Juni 2010). Tapi sebelumnya kan sudah didekati atau diberi tahu Zoellick?
Bagaimana nanti reformasi di Direktorat Jenderal Pajak serta Direktorat Bea dan Cukai setelah Anda tinggalkan?
Ya, akan terus lanjut saja, karena sistemnya sudah ada. Jangan sampai hanya bergantung pada one woman show. Karena, kalau bergantung pada one woman show, ya, tidak akan bertahan lama. Menteri kan bisa diganti. Dari awal saya sudah menekankan ke para direktur jenderal saya, juga ketika saya melantik pegawai-pegawai eselon II, saya selalu tekankan reformasi itu harus dilakukan bersama-sama. Reformasi Pajak atau Bea-Cukai itu jangan bergantung pada menterinya atau dirjennya, karena menteri atau dirjen bisa diganti. Saya dan Pak Tjip (Dirjen Pajak Mochammad Tjiptardjo) kan tidak mungkin terus-terusan di sini. Reformasi pajak harus bergantung pada sistem. Sistemnya sekarang sudah berjalan. GRACE
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Terpopuler Bisnis: Anggota DPR Pertanyakan Pabrik Smelter, Identitas Korban Pesawat Jatuh di BSD
3 jam lalu
Terpopuler Bisnis: Anggota DPR Pertanyakan Pabrik Smelter, Identitas Korban Pesawat Jatuh di BSD
Politikus Partai Keadilan Sejahtera Mulyanto meminta pemerintah mengaudit seluruh smelter dan mengevaluasi tata kelola industri ini.
Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI
1 hari lalu
Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI
Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.
Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai
1 hari lalu
Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.
Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor
1 hari lalu
Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor
Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.
Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik
2 hari lalu
Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik
Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.
Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor
2 hari lalu
Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.
TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci
3 hari lalu
TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci
Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat
Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?
3 hari lalu
Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?
Sejumlah nama besar masuk dalam bursa calon menteri keuangan untuk kabinet Prabowo-Gibran. Dua sosok dinilai cukup kuat
Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?
4 hari lalu
Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?
Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.
Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana
4 hari lalu
Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana
Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.