“Saat ini proporsi kepemilikan asing dalam pasar modal dan Sertifikat Bank Indonesia masih proporsional. Di pasar modal mencapai 22 persen, dan SBI pun sama,” kata Darmin Nasution, Pejabat Sementara Gubernur Bank Indonesia saat ditemui wartawan di Jakarta, Jumat (19/3).
Pasar modal yang dimaksud Darmin adalah pasar saham dan obligasi. Ia menambahkan, kecuali ditemukan proporsi kepemilikan asing di SBI lebih tinggi maka baru bisa dikatakan investor mengincar SBI saja. “Mereka bermain di surat-surat berharga kita yang dianggap stabil dan bisa diandalkan,” ujar Darmin.
Sebelumnya Tony Prasetiantono, kepala ekonom Bank Negara Indonesia, yakin anggaran Bank Indonesia akan jebol jika tidak membatasi kepemilikan asing terhadap SBI. Hal itu ia katakan pada Rapat Dengar Pendapat Umum antara para pengamat ekonomi dengan Komisi Keuangan dan Perbankan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat.
Tony menambahkan, selama ini Bank Indonesia tidak melakukan pembatasan karena takut dianggap melakukan kontrol devisa. “Pembatasan kepemilikan SBI oleh asing bukan merupakan kontrol devisa,” tutur Tony. Dan kata Tony, Indonesia tidak membutuhkan bantuan dana asing karena saat ini posisi devisa bank sentral mencapai Rp 70 miliar.
RENNY FITRIA SARI