Menurut Vincent, setidaknya ada dua hal yang menjadikan Bali sebagai detinasi favorit. Pertama, Bali memang sudah terkenal dari dulu dengan keindahannya. “Orang lebih mengenal Bali dibandingkan Indonesia,” ujar dia.
Faktor kedua adalah mulai hebatnya pelaku industri di Bali dalam berinovasi. “Mereka mengikuti tren dengan wisatawan yang tidak hanya berwisata di satu destinasi saja. Jadi mereka menjual paket-paket wisata untuk beberapa destinasi sekaligus,” katanya.
Vincent Jemadu mengatakan, kelemahan pariwisata Indonesia saat ini adalah penyusunan kemasan dan perencanaan paket wisata. “Sistemnya masih belum seprofesional agen-agen yang sudah mapan di Eropa,” ujar Vincent.
Menurut dia, kendala utama perencanaan agen Indonesia adalah kurangnya modal untuk bisa membuat perencanaan dari jauh-jauh hari. “Eropa dari beberapa bulan sebelum masuk bursa pariwisata sudah membuat perencanaan matang,” tuturnya.
Vincent menambahkan, di Indonesia baru agen wisata besar seperti Panorama dan Bayu Buana yang sudah bisa melakukan perencanaan matang. “Karena itu kami ajak agen-agen perjalanan kita untuk mengikuti event-event pariwisata besar di dunia supaya mereka bisa belajar,” katanya.
ARYANI KRISTANTI