TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah akan menerbitkan lagi obligasi negara di pasar Jepang (samurai bond) senilai ekuivalen US$ 1,1 miliar sekitar akhir April 2010. Namun, sisa jatah penerbitan samurai bond belum tentu akan langsung dihabiskan pada penerbitan itu.
Pemerintah akan terus memantau perkembangan pasar. “Pasar bisa berubah kapan saja," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto, usai Talkshow "Membedah APBN 2010", di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (22/2).
Samurai bond merupakan surat utang yang diterbitkan pemerintah Indonesia di pasar Jepang dengan denominasi yen. Penyediaan pasar ini diberikan pemerintah Jepang lewat penjaminan Japan Bank International Cooperation sebagai bagian dari pinjaman siaga kepada Indonesia untuk mengatasi krisis global tahun lalu.
Dari jatah US$ 1,5 miliar, pemerintah telah menerbitkan samurai bond pada Juli 2009 sebesar 35 miliar yen atau sekitar US$ 382,1 juta.
AGOENG WIJAYA