Hal itu terungkap dalam hasil survei HSBC yang disampaikan Jeffrey C. Tjoeng, Head of Business Banking HSBC Indonesia, di sela-sela acara HSBC Global Small Business Confidence Monitor di gedung HSBC, Jakarta, Kamis (4/2).
Menurut Jeffrey, sekitar 70 persen pelaku usaha kecil dan menengah Indonesia memandang positif, meningkat dari 10 persen dari survei terdahulu. Dalam survei itu, tingkat optimisme pelaku UKM Indonesia menempati peringkat 106 di atas Taiwan namun masih di bawah Hong Kong, Malaysia, Singapura, Cina, India, dan Vietnam. "Vietnam paling optmis karena 66 persen UKM berhubungan dengan pasar ekspor," tutur Jeffrey.
Meskipun tingkat optimisme pelaku UKM di Indonesia meningkat, namun peningkatan tersebut masih berjalan hati-hati. Tingkat optimisme juga tergambar dalam hasil survei yang menyatakan, 73 persen UKM ingin meningkatkan investasi modal, 96 persen tidak memiliki rencana mengurangi tenaga kerja, bahkan 20 persen ingin menambah tenaga kerjanya.
Survei kali ini dilakukan di 20 negara dengan kurang lebih 6.000 responden. Hasil kalkulasi survei tersebut dituangkan dalam indeks dari nol sampai 200. Nol menggambarkan tingkat keperacayaan yang paling negatif dan pesimis. Seratus merupakan angka netral dan 200 adalah tingkat yang paling positif dan optimis.
ARIE FIRDAUS