Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemberlakuan mata uang euro memperbesar peluang ekspor Indonesia. Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional, Gusmardi Bustami, Jumat (4/1) pagi, mengatakan, “[Euro] mengurangi permintaan terhadap dolar, jadi ada tandingan mata uang yang sekarang dijadikan transaksi internasional.” Indonesia, tambahnya, menyikapi pemberlakukan mata uang yang digunakan di 12 negara Eropa itu dengan menawarkan harga dalam bentuk euro meskipun mata uang ini sangat terkait dengan dolar. Ia mencontohkan ekspor ke Jerman, yang sebelumnya disesuaikan dengan dolar, sekarang bisa disesuaikan dengan euro. “Jika mereka menggunakan euro, maka kita juga menggunakan euro,” katanya. Ekspor ke Eropa pada tahun lalu mencapai 15 persen dari keseluruhan ekspor Indonesia. Negara Eropa ini seluruhnya berada di Eropa Barat yang, praktis, sekarang menggunakan euro. Negara tujuan ekspor terbesar di Eropa adalah Jerman, diikuti Belanda, Inggris, dan Italia. Indonesia, kata dia, tengah mencoba mencari pasar ekspor baru di Eropa Timur, Afrika, dan Timur Tengah. (istiqomatul hayati-tempo news room).
Iklan
