TEMPO Interaktif, Semarang - Wakil Ketua Komisi B (Bidang Perekonomian) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah M.Haris memperkirakan berkurangnya lahan tebu dari tahun ke tahun akan berdampak terhadap tidak tercapainya target swasembada gula di Jawa Tengah.
"Target produksi gula Jawa Tengah 2009 diperkirakan tidak akan tercapai," kata Haris, Jumat (18/12).
Baca Juga:
Haris menyebutkan, hingga awal Desember ini produksi gula di Jawa Tengah baru mencapai sekitar 320 ribu ton. Data itu berdasarkan laporan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Holtikultura Jawa Tengah.
Padahal, kebutuhan gula di Jawa Tengah setiap tahun mencapai 360 ribu ton. "Tahun ini Jawa Tengah belum bisa swasembada gula," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.
Menurut dia, belum maksimalnya produksi gula di Jawa Tengah akibat para petani mulai enggan menanam tebu dan beralih menanam padi. Para petani menganggap hasil tebu tidak maksimal dan lebih menguntungkan menanam padi.
Untuk itu, Haris meminta agar ada ketegasan dan sinkronisasi kebijakan antara pemerintah provinsi dan seluruh kabupaten/kota dalam mengalokasikan kebutuhan lahan tebu.
Selain itu, juga diperlukan program stimulus kepada petani yang mau menanam tebu.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jawa Tengah 2010, akan memberikan dana bantuan kepada para petani tebu.
Bantuan yang disiapkan tersebut akan diberikan dalam bentuk ternak sapi. "Setiap 10 hektare lahan tebu, petani akan memperoleh sekitar lima ekor sapi," katanya. Stimulan ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas gula di Jawa Tengah.
Dengan pengalokasian kembali bantuan stimulan ini pada 2010, Haris mengharapkan para petani akan tertarik untuk memperluas area tanam tebu, sehingga produktivitas gula di Jawa Tengah akan kembali meningkat.
ROFIUDDIN