Proyek tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 5,6 triliun. "Kalau dana suda siap, dalam dua hingga tiga tahun proyek ini bisa dimulai," ujar Direktur Operasional Pembangkit Jawa-Madura-Bali di Jakarta, Kamis (22/10).
PLN akan menambah trafo di gardu induk Cawang, Gandul, Kembangan, Balaraja, dan Muara Tawar. Menurut Murtaqi, penambahan ini sangat penting karena pembebanan listrik di Jakarta sudah hampir 100 persen.
Sementara penguatan jaringan konsepnya akan seperti jalan tol lingkar dalam Jakarta. "Semua jaringan distribusi di dalam Jakarta harus saling terhubung," katanya. "Sehingga jika salah satu jaringan rusak, yang lain akan mem-backup."
Jaringan distribusi di Jakarta yang masih terputus, antara lain Kemang, Manggarai, Mangga Besar, Kebun Sirih, dan Dukuh Atas. "Daerah ini sebenarnya sangat kritis," ucap Murtaqi.
PLN juga berencana untuk membuat penguatan jaringan di bagian utara Jakarta sebesar 500 kilovolt, yaitu dari jaringan Kembangan-Duri Kosambi-Muara Karang-Priok-Plumpang-Muara Tawar. "Dana untuk penguatan ini masih kami hitung," ujar Murtaqi.
Saat ini PLN sedang mencari pinjaman untuk menyelesaikan proyek penguatan pasokan listrik di Jakarta. Untuk mendapat pinjaman, Murtaqi mengaku tidak mudah karena PLN juga memiliki kewajiban rasio kecukupan modal atau covenant dari pinjaman sebelumnya.
Menurut dia, penguatan pasokan listrik ini sangat penting supaya sistemnya menjadi lebih handal. "Oleh karena itu, kami butuh margin dari pemerintah untuk memenuhi rasio itu," tuturnya.
Selain itu, PLN juga masih dalam studi untuk memperkuat jaringannya karena selama ini terhambat oleh aturan tata ruang pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta. "Harus ada undang-undang tata ruang yang memastikan pemasangan utilitas, seperti listrik," ujar Murtaqi.
Ia mengatakan, PLN sering terkendala jika harus melakukan galian kabel atau memasang tiang listrik. "Beberapa hal kami sering terbentur dengan kepentingan beberapa pihak, misalnya soal pembebasan dan fungsi lahan," katanya.
SORTA TOBING