TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebut kakao dan kopi menjadi komoditas utama untuk mencapai swasembada pangan.
“Kita sekarang tambah lagi, cokelat (kakao) karena itu unggulan kita, kopi," ujar Zulhas usai menyampaikan hasil Rapat Koordinasi bersama Kementerian Keuangan di Kantor Kementerian Perdagangan, Rabu, 30 Oktober 2024.
Zulhas menuturkan, awalnya pemerintah mengunggulkan beras, jagung, dan tebu untuk mencapai swasembada pangan. Namun, setelah ditinjau, Indonesia memiliki potensi yang besar pada ekspor kakao. Oleh karena itu, bahan pangan ini ini masuk dalam komoditas utama swasembada pangan.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu menyebut, saat ini pemerintah tengah fokus untuk mengembangkan beras dan jagung sebagai komoditS utama swasembada pangan. Setelah berhasil, akan dilanjutkan dengan jagung.
Hal tersebut akan dilaksanakan satu per satu, agar target swasembada pangan dalam waktu 4 tahun bisa terwujud.
“Kemudian, cabai dan bawang itu juga tengah kami kembangkan,” kata dia.
Zulhas sempat menyebut kedelai juga termasuk dalam komoditas pangan untuk swasembada pangan. Meskipun, impor kedelai masih mencapai 80 persen.
Lebih lanjut, Zulhas mengatakan, untuk mencapai swasembada pangan diperlukan kerja sama dan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait lain.
“Kita akan koordinasi mengenai output, langkah-langkahnya. Semua harus terintegrasi, terarah, sehingga target swasembada yang ingin kita capai dapat terealisasikan,” ujar Zulhas.
Di kesempatan yang sama, ia juga membeberkan total anggaran yang akan dialokasikan untuk ketahanan pangan tahun 2025 sebesar Rp 139,4 Triliun. Angka ini, kata Zulhas, merupakan hasil rapat koordinasi antara Kemenko Pangan dengan Kementerian Keuangan.
“Ternyata anggarannya cukup besar ya di ketahanan pangan itu. Tahun 2025 ada Rp139,4 Triliun totalnya, tapi tersebar," ujar Zulhas.
Zulhas menyebut, anggaran ini akan disebar melalui kementerian dan lembaga lain yang terkait dengan ketahanan pangan, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Gizi Nasional, dan lainnya.
Pilihan Editor: Ekonom Prediksi Utang Pemerintahan Prabowo bisa Tembus Rp 12.893,96 Triliun dalam Lima Tahun