TEMPO.CO, Jakarta - Tarif Jalan Tol Cikopo-Palimanan atau lebih ngetop disebut Tol Cipali mulai hari ini, Rabu 30 Oktober 2024, naik sekitar 10 persen.
Tarif sebelum naik untuk kendaraan golongan I dari Cikopo ke Palimanan Rp119 ribu menjadi Rp132 ribu.
Tarif terjauh yang diberlakukan di Jalan Tol Cipali untuk kendaraan golongan I sebesar Rp132.000, golongan II dan III sebesar Rp217.500, serta golongan IV dan V sebesar Rp273.000.
Ruas | I | II | III | IV | IV |
Cikopo-Palimanan | Rp132.000 | Rp217.500 | Rp217.500 | Rp273.000 | Rp273.000 |
Kalijati-Palimanan | Rp91.500 | Rp151.000 | Rp151.000 | Rp189.000 | Rp189.000 |
Cikedung-Palimanan | Rp80.000 | Rp132.000 | Rp132.000 | Rp165.500 | Rp165.500 |
Kertajati-Palimanan | Rp31.500 | Rp52.000 | Rp52.000 | Rp65.000 | Rp65.000 |
Pengelola Tol Cipali, Astra Tol Cipali, Jawa Barat, mengatakan, kenaikan tarif untuk ruas tol tersebut mulai diberlakukan secara efektif pada pukul 00.00 WIB, pada 30 Oktober 2024 sesuai dengan regulasi terbaru.
Direktur Astra Tol Cipali Rinaldi dalam keterangannya di Cirebon, Minggu, mengatakan, kenaikan tarif ini didasarkan pada terbitnya Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2789/KPTS/M/2024 tanggal 15 Oktober 2024. “Regulasi tersebut berkaitan dengan penyesuaian tarif tol dan penetapan golongan kendaraan bermotor pada ruas Tol Cipali,” katanya.
Ia mengatakan, kenaikan ini mengikuti ketentuan dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2022, yang mengatur evaluasi tarif tol setiap dua tahun sekali dengan memperhatikan tingkat inflasi dan pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) jalan tol.
Selain itu, kata dia, merujuk Pasal 38 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2024, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dapat mengevaluasi dan menyesuaikan tarif tol setiap dua tahun sekali, berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan pengaruh inflasi.
Adapun besaran kenaikan tarif di ruas Tol Cipali, disebutkan berada pada kisaran 10,69 persen hingga 10,98 persen sesuai golongan kendaraan.
“Kendaraan yang masuk ke dalam golongan I terdiri dari mobil dan truk berukuran kecil serta bus. Kemudian golongan II yakni truk dengan dua gandar, golongan III truk dengan tiga gandar, golongan IV truk dengan empat gandar, serta golongan V yakni truk dengan lima gandar atau lebih,” ujarnya.
Rinaldi memastikan perusahaannya secara konsisten meningkatkan kualitas layanan, untuk memenuhi SPM jalan tol serta meningkatkan kenyamanan pengguna ruas tol tersebut.
“Kami konsisten melakukan upaya peningkatan kualitas layanan lalu lintas untuk memastikan pemenuhan SPM jalan tol dan peningkatan kapasitas untuk kenyamanan pengguna jalan,” ujarnya.
Ia menuturkan dalam dua tahun terakhir, pihaknya telah menambah kapasitas jalan dengan membangun lajur ketiga sepanjang 18,2 km yang rampung pada 2023. Lalu dilanjutkan penambahan 23 km pada 2024.
Astra Tol Cipali juga melakukan pemeliharaan jalan melalui scrapping filling overlay, perbaikan rambu, dan peningkatan fasilitas di rest area. “Pada momen mudik lebaran tahun ini, kami sudah bekerja sama dengan kepolisian, untuk meluncurkan command center di KM 188 untuk memantau lalu lintas,” tuturnya.
Menurut dia, berbagai inisiatif lain turut dilakukan seperti menyediakan 12 unit armada derek, 10 unit armada patroli, lima ambulans, dua armada rescue, enam armada patroli jalan raya (PJR) serta pengoperasian 295 unit kamera CCTV.
Rinaldi menyampaikan, Astra Tol Cipali juga melengkapi ruas jalan dengan pemasangan wire rope, rumble dot, speed reducer, dan lampu strobo untuk keselamatan pengendara.
Dalam beberapa kesempatan, Astra Tol Cipali rutin melaksanakan program edukasi dan penegakan hukum bersama kepolisian setempat, guna menekan angka kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol Cipali.
“Kami terus meningkatkan fasilitas dan layanan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, serta mengupayakan inisiatif keberlanjutan demi mencegah dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat di masa depan,” katanya.
Sedangkan pada upaya keberlanjutan, Rinaldi menegaskan, pihaknya telah mengimplementasikan berbagai program berkaitan dengan lingkungan dan sosial.
“Sebagai contoh, Astra Tol Cipali sudah menerapkan penggunaan panel surya, pengolahan limbah, pembinaan sekolah dasar, serta pembinaan UMKM,” ungkapnya.
Hingga September 2024, Astra Tol Cipali mencatat penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 34 persen, pengolahan limbah padat sebesar 23 persen, penggunaan energi terbarukan mencapai 10 persen, dan terdapat 247 penerima manfaat pada program sosial di tahun ini.
Lebih lanjut, ia menambahkan seluruh rest area di Tol Cipali kini dilengkapi dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) guna mendukung perjalanan yang ramah lingkungan.
Rinaldi mengatakan, Jalan Tol Cipali yang memiliki panjang sampai 116,75 km, telah memainkan peran penting dalam meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.
“Sejak beroperasi pada 2015, Tol Cipali menyediakan jalur alternatif yang mempersingkat waktu dan jarak tempuh untuk mobilitas orang, barang, dan distribusi logistik. Kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan prima guna mendukung fungsi strategis tol ini,” ucap dia.
Pilihan Editor J.CO Donuts Kena PKPU dan Sritex Hadapi Pailit, Apa Bedanya?