TEMPO.CO, Jakarta - Emiten Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. atau ENRG lewat anak perusahaannya PT EMP Energi Jaya merampungkan transaksi pembelian 51 kepemilikan blok gas Sengkang, Sulawesi Selatan. Saat ini, Sengkang memiliki cadangan gas sebesar 380 miliar kaki kubik.
Wakil Direktur Utama PT Energi Mega Persada, Edoardus Ardianto mengatakan, selain cadangan gas, ada sekitar 1,3 triliun kaki kubik prospect dan lead gas di blok tersebut. Rencana jangka pendek Perseroan setelah transaksi usai pada 25 Oktober 2024 lalu, kata dia, yakni meningkatkan produksi harian dari cadangan gas yang ada.
“Selain itu Perseroan juga akan berfokus kepada rencana jangka menengahnya untuk memulai aktivitas pengeboran untuk menemukan cadangan dan sumber daya gas baru di area konsesi yang ada,” kata Edoardus dalam keterangan resminya, dikutip Selasa, 29 Oktober 2024.
Sebelum transaksi ini, EMP melalui anak perusahaannya yakni PT Energi Maju Abadi tercatat sudah memiliki 49 persen partisipasi interes di Sengkang. Partisipasi interest adalah hak, kepentingan, dan kewajiban kontraktor dalam kerja sama bidang migas.
Setelah penyelesaian transaksi tersebut, Edoardus mengatakan 100 persen dari kinerja produksi dan keuangan Sengkang dapat dikonsolidasikan oleh Perseroan lewat sejumlah anak perusahaannya. Saat ini, Sengkang memiliki kontrak untuk memasok 50 juta kaki kubik gas per hari ke PT PLN (Persero).
“Kontrak kerja sama blok gas Sengkang juga baru selesai diperpanjang sampai dengan Oktober 2042,” kata dia.
Sebagai informasi, ENRG bergerak dalam bidang eksplorasi dan perdagangan minyak dan gas, didirikan pada bulan Oktober 2001. Operasi komersialnya dimulai pada bulan Februari 2003, dan melakukan initial public offering (IPO) pada bulan Juni 2004. Perusahaan ini merupakan bagian dari Grup Bakrie.
Pilihan Editor: Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti Sebut Siap Lanjutkan IKN: Kami Selesaikan Semuanya