TEMPO.CO, Jakarta - Emiten holding milik keluarga Aburizal Bakrie atau Grup Bakrie, PT Bakrie & Brother Tbk (BNBR) akan melaksanakan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atas 13,25 miliar lembar saham. Langkah ini untuk mengkonversi sebagian utang perseroan sebesar Rp855 miliar kepada dua kreditur, yaitu Eurofa Capital Investment (Eurofa) dan Silvery Moon Investment Ltd (SMIL)
“Perseroan berencana untuk melakukan konversi sebagian utang Perseroan kepada Eurofa dan SMIL, keduanya selaku para kreditur Perseroan,” kata manajemen BNBR dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu, 23 Oktober 2024.
Dari 13,25 miliar lembar saham itu merupakan saham biasa seri 3 atau sebesar 7,70 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah melalui mekanisme PMTHMETD. Manajemen BNBR berharap langkah ini bisa memperbaiki posisi keuangan perseroan.
“Di mana Perseroan akan memiliki rasio utang yang lebih sehat, beban keuangan yang berkurang, dan arus kas yang lebih kuat di masa yang akan datang,” kata BNBR.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian BNBR yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 pos-pos liabilitas dalam Laporan Keuangan Perseroan yang memenuhi kondisi PMTHMETD sesuai ketentuan Pasal 8B huruf (c) POJK Nomor 32 Tahun 2015. Pos Pinjaman Jangka Panjang kepada kreditur Eurofa sebesar USD50.000.000 atau setara dengan Rp 770,8 miliar dan Pos Pinjaman Jangka Pendek - Pihak Ketiga kepada kreditur SMIL dengan jumlah tagihan sebesar Rp 465,1 miliar.
Manajemen BNBR menyebut para kreditur telah menyetujui rencana PMTHMETD dengan harga konversi Rp64 per saham.
“Menerima Saham-Saham Baru dengan harga konversi Rp64 (enam puluh empat Rupiah) per saham dalam Rencana PMTHMETD dengan jumlah saham setara dengan nilai ekuivalen pinjaman dalam mata uang Rupiah dibagi dengan harga pelaksanaan atau konversi dalam Rencana PMTHMETD,” kata BNBR.
Manajemen BNBR akan meminta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) atas rencana perseroan ini. RUPS bakal digelar pada 28 November 2024.
“Pelaksanaan Rencana PMTHMETD akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB,” kata manajemen.
Pilihan Editor: Deretan Pengusaha di Balik Dualisme Kadin Indonesia, dari Bos Pupuk Kaltim hingga Grup Bakrie