TEMPO.CO, Batam - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Provinsi Kepulauan Riau merupakan daerah paling banyak mendapatkan status kawasan ekonomi khusus (KEK). Hal itu disampaikan Airlangga saat membuka secara resmi 8 perusahaan baru di bawah kawasan Industri Wiraraja Indonesia Kabil Nongsa, Kota Batam, Kepri, Senin lalu, 26 Agustus 2024.
"Kepri merupakan daerah yang memiliki KEK terbanyak di Indonesia. Ada KEK Galang Batam, Airo Teknik, KEK Nongsa, KEK Kesehatan, yang akan membuat rumah sakit kelas internasional, terakhir KEK Tanjung Sauh, tidak ada daerah lain yang mempunyai KEK sebanyak Kepri," katanya.
Airlangga mengatakan, ekonomi Kepri tumbuh secara baik di kuartal ke 2 yaitu 4,9 persen. Kepri, kata dia, telah menjadi pintu masuk investasi Indonesia dengan 31 kawasan industri yang terbesar di berbagai lokasi di Pulau Batam.
Lebih jauh, Airlangga juga menyinggung ekonomi Indonesia cukup kuat dengan ekonomi global, di antara negara-negara G20 Indonesia terbaik ke 5. "Pertumbuhan rata-rata (ekonomi Indonesia) di 5 persen, dan inflasi yg rendah 2,13 persen di bulan Juli," katanya.
Pada hari itu, Airlangga juga menghadiri langsung acara pembukaan 8 perusahaan baru di Kawasan Industri Wiraraja Indonesia, Kabil Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepri.
8 Perusahaan Benamkan Investasi Rp 290 Triliun
Delapan perusahaan yang diresmikan itu menanamkan investasi dengan total nilai sebesar US$ 17,64 miliar atau setara Rp 290 triiiun dengan serapan 36.150 tenaga kerja. Masuknya perusahaan baru ini diharapkan akan menjadi sebuah momentum kebangkitan perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau secara umumnya dan di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam pada khususnya.
Delapan perusahaan itu adalah:
1. PT Atelier Solar Indonesia, PMA asal dari Singapore dan Amerika Serikat yang bergerak dalam bidang usaha Manufaktur Solar Modul (Solar Panel) dengan nilai investasi sebesar US$ 30 juta dan mempekerjakan 150 tenaga kerja;
2. PT Uwin Resources Regeneration, PMA asal Taiwan yang bergerak dalam bidang usaha Manufaktur Electronic Grade Lithium Carbonate Manufacturer dengan nilai investasi US$ 60 juta dan mempekerjakan 300 tenaga kerja;
3. TUL Taiwan Corp, PMA asal Taiwan yang bergerak dalam bidang usaha Manufaktur Electronic Grade Lithium Carbonate Manufacturer dengan nilai investasi US$ 60 juta mempekerjakan 300 tenaga kerja;
4. PT Energy Tech Indonesia, PMA asal dari Amerika Serikat yang bergerak dalam bidang usaha Manufaktur Sodium-ion Battery dengan nilai investasi sebesar US$ 250 juta dan mempekerjakan 350 tenaga kerja;
5. PT Quantum Luminous Indonesia, PMA asal Amerika Serikat dan Jerman dengan bidang usaha Manufaktur Pasir Silika dan turunannya dengan nilai investasi US$ 300 juta dan mempekerjakan 5.000 tenaga kerja;
6. PT Essence Global Indonesia, PMA asal Amerika Serikat yang bergerak dalam bidang usaha Manufaktur Solar Cell dan Semikonduktor dengan potensi manufaktur mobil listrik dengan nilai investasi US$ 2,5 miliar dan mempekerjakan 20.000 tenaga kerja;
7. PT Galang Bumi Industri, PMDN yang bergerak dalam bidang usaha Kawasan Industri dengan nilai investasi US$ 14,4 miliar dan mempekerjakan 10.000 tenaga kerja;
8. PT Wiraraja Strategix (Wiraraja Power), PMDN yang bergerak dalam bidang usaha EPC & IPP dengan nilai investasi US$ 6 juta dan mempekerjakan 50 tenaga kerja.
Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, pemerintah daerah terus mendukung ekosistem industri agar memberikan multiplayer efek yang besar kepada masyarakat. "Hari ini kita menyambut beberapa perusahaan yang di ketuai oleh Wiraraja, semoga menambah pertumbuhan ekonomi Kepri," tuturnya.
Selain itu, Kabupaten dan kota, termasuk BP Batam terus memberikan pelayanan terbaik untuk investor. "Pelayanan bagus akan memberikan nilai tambah," katanya.
Ansar menjelaskan, 2023 pertumbuhan ekonomi di Kepri tumbuh positif 5,2 persen. "Pertumbuhan ekonomi Kepri nomor 6 di seluruh Indonesia, nomor satu di Sumatera," katanya
Kemajuan Industri Semi Konduktor
Airlangga juga menyebutkan beberapa bulan lalu tim semi konduktor juga datang ke Indonesia dan ke Batam, untuk melihat ekosistem semi konduktor. "Selain itu salah satu pembahasan, Indonesia menjadi satu negara dari tujuh yang akan membangun industri semi konduktor," ucapnya.
Ia optimistis bila ekosistem semi konduktor terus didorong dan dipertahankan bakal menjadi mesin penggerak ekonomi di masa yang akan datang. "Apalagi di era digitalisasi, dari Pemerintah Pusat kita siapkan SDM nya, ada starup di Bandung yang sudah bekerjasama dengan semi konudktor di Amerika, kita dorong Universtias juga, ini tantangan kita ke depan, SDM terampil sangat diperlukan," katanya.
Bahkan kata Airlangga, di Amerika juga didorong tenaga kerja SMK. "Tidak salah juga kita dorong Politeknik Batam dengan sistem vokasi," katanya.
Pilihan Editor: YLBHI Sebut Pemerintahan Jokowi Langgar Konstitusi di Kasus Rempang Eco City