Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengamat Kritik Usulan Tambahan Anggaran Rp 25 Triliun untuk Food Estate

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Petani memetik jagung saat panen perdana di kawasan lumbung pangan (food estate) Kampung Wambes, Distrik Mannem, Keerom, Papua, Kamis, 6 Juli 2023. ANTARA/Sakti Karuru
Petani memetik jagung saat panen perdana di kawasan lumbung pangan (food estate) Kampung Wambes, Distrik Mannem, Keerom, Papua, Kamis, 6 Juli 2023. ANTARA/Sakti Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center of Reform on Economics Indonesia, Mohammad Faisal, mengingatkan pemerintah dan DPR tidak gegabah menambah anggaran Kementerian Pertanian untuk proyek food estate. Menurut Faisal, kegagalan program food estate di masa Presiden Joko Widodo harus dijadikan pelajaran oleh pemerintahan berikutnya.

Faisal mengatakan anggaran food estate yang bersumber dari APBN tidak tepat. Harusnya, pemerintah fokus pada pemberian intensif kepada petani dan memaksimalkan produksi di lahan produktif yang ada saat ini.

"Program food estate seperti pembukaan lahan seluas satu juta hektar tidak hanya menguras APBN, tetapi juga berpotensi merusak lingkungan. Kegagalan food estate sebelumnya harus dijadikan pelajaran," ujar Faisal kepada Tempo, Rabu 26 Juni 2024.

Dalam kerja bersama Komisi IV DPR RI, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 25 triliun. Uang itu akan digunakan untuk mendukung program Presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk membuka sawah satu juta hektar.

Menurut Faisal meningkatkan produksi pangan tidak mesti dengan memperluas lahan pertanian. Justru yang terpenting adalah meningkatkan produktivitas lahan pertanian yang ada saat ini. "Ekstensifikasi memang salah satu cara untuk meningkatkan hasil produksi. Tapi ada intensifikasi. Ini yang harus diupayakan," katanya.

Faisal melanjutkan, Indonesia akan mengalami krisis pangan bila kebijakan di sektor pertanian tidak diperbaiki. Sejumlah tantangan, seperti krisis iklim, minimnya petani usia produktif dan alih fungsi lahan pertanian masih terus terjadi. "Tantangan dalam intensifikasi justru yang sering terjadi lahan pertanian yang sudah ada  sering kali dialihfungsikan ke fungsi-fungsi non-pertanian. Seperti untuk permukiman dan industri," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan data dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang tahun 2022, lahan sawah di Indonesia menyusut seluas 100.000-150.000 hektar tiap tahunnya. Jika dikonversikan, artinya ada sawah yang hilang seluas 207 lapangan sepak bola perharinya. Kemudian berdasarkan data Kementerian Pertanian pada tahun 2020, luas lahan sawah dalam rentang 2015-2019 berkurang seluas 600.000 hektar.

Maka dari itu, Faisal mendorong adanya regulasi yang lebih ketat agar lahan pertanian produktif tidak makin tergerus. "Ini yang membuat produksi itu juga berkurang karena lahan pertaniannya semakin lama semakin sedikit. Padahal di banyak negara lain lahan-lahan yang subur untuk pertanian itu dijaga. Tidak boleh tata guna lahan itu diubah dengan mudah," katanya.

Pilihan editor: Walhi Prediksi Deforestasi Meningkat di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Indikatornya

NANDITO PUTRA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bahlil Sebut Anggaran Makan Bergizi Prabowo Capai Rp 500 Triliun, FITRA: Anggaran Harus Transparan

7 jam lalu

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. TEMPO/M Taufan Rengganis
Bahlil Sebut Anggaran Makan Bergizi Prabowo Capai Rp 500 Triliun, FITRA: Anggaran Harus Transparan

Menteri Bahlil sebut anggaran program makan bergizi Prabowo capai Rp 500 triliun. Sekretaris Jenderal FITRA Misbah Hasan dorong transparansi anggaran.


Sri Mulyani Beberkan IKN Sudah Habiskan Anggaran Rp 72,5 Triliun: Kita Harapkan Bisa Digunakan 17 Agustus

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya menyampaikan konferensi pers APBN KiTa edisi Mei 2024 di Jakarta, Senin 27 Mei 2024. Berdasarkan data Kementerian Keuangan APBN mengalami surplus Rp75,7 triliun atau 0,33 persen dari produk domestik bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Beberkan IKN Sudah Habiskan Anggaran Rp 72,5 Triliun: Kita Harapkan Bisa Digunakan 17 Agustus

Hingga akhir April 2024, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara telah mencapai Rp 5,5 triliun.


Mendagri Ultimatum Pemda Segera Cairkan Anggaran Pilkada 2024, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat memberikan keterangan kepada awak media di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis 2 Mei 2024. ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri
Mendagri Ultimatum Pemda Segera Cairkan Anggaran Pilkada 2024, Apa Alasannya?

Kalau tidak ada anggaran untuk Pilkada 2024, Mendagri akan meminta Kemenkeu mempercepat transfer DAU ke daerah.


Transparansi Anggaran Indonesia Stagnan, FITRA: Partisipasi Publik Rendah

2 hari lalu

Seknas Fitra. seknasfitra.org
Transparansi Anggaran Indonesia Stagnan, FITRA: Partisipasi Publik Rendah

Riset Open Budget Survey (OBS) menunjukkan transparansi anggaran Indonesia stagnan. Seknas FITRA menyorot rendahnya partisipasi publik di penganggaran


Seknas FITRA: Skor Partisipasi Publik dalam Tata Kelola Anggaran di Indonesia Masih Rendah

2 hari lalu

Wartawan dengan aksi teatrikal melakukan aksi unjuk rasa menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyiaran di Solo, Jawa Tengah, Selasa, 21 Mei 2024. Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap revisi Undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran yang dinilai membatasi kebebasan pers dan kebebasan sipil hingga partisipasi publik. ANTARA/Mohammad Ayudha
Seknas FITRA: Skor Partisipasi Publik dalam Tata Kelola Anggaran di Indonesia Masih Rendah

Indonesia mendapat skor rendah soal partisipasi publik dalam proses penganggaran nasional karena tidak ada ruang yang cukup terbuka bagi masyarakat


Bansos Jokowi Disinyalir Bakal Sebabkan Defisit Anggaran Negara

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan pangan atau bansos beras kepada masyarakat penerima manfaat di Kompleks Pergudangan Bulog Kampung Melayu, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Foto Sekretariat Presiden
Bansos Jokowi Disinyalir Bakal Sebabkan Defisit Anggaran Negara

Perpanjangan bansos yang disalurkan olehJokowi, diprediksi akan menaikkan defisit anggaran negara


Prabowo Diprediksi Kurangi Anggaran Infrastruktur hingga Bansos demi Jalankan IKN dan Makan Gratis

4 hari lalu

Menteri Pertahanan sekaligus Calon Presiden Prabowo Subianto meninjau pembangunan Istana Negara dan lapangan upacara 17 Agustus di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 18 Maret 2024. Foto: Tim Media Prabowo
Prabowo Diprediksi Kurangi Anggaran Infrastruktur hingga Bansos demi Jalankan IKN dan Makan Gratis

Ada dua alasan jika pemerintah berkeras melanjutkan proyek warisan Jokowi sekaligus menjalankan janji politik Prabowo.


Bank Dunia Wanti-wanti Perpanjangan Bansos Bakal Naikkan Defisit Anggaran, Begini Perhitungannya

4 hari lalu

Ilustrasi pemberian bantuan sosial. ANTARA
Bank Dunia Wanti-wanti Perpanjangan Bansos Bakal Naikkan Defisit Anggaran, Begini Perhitungannya

Bank Dunia memprediksi perpanjangan bansos yang dilakukan pemerintah diperkirakan akan mendorong defisit fiskal menjadi 2,5 persen dari PDB hingga akhir 2024.


Thomas Djiwandono Jamin Prabowo Tidak Akan Naikkan Rasio Utang Hingga 50 Persen

5 hari lalu

Anggota bidang Ekonomi tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo - Gibran Tommy Djiwandono memberikan keterangan pers disaksikan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Ketua tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo - Gibran Sufmi Dasco Ahmad (kanan) usai melakukan pertemuan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 31 Mei 2024. Menteri Keuangan Sri Mulyani menerima kunjungan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Presiden dan Wakil Presiden terpilih,Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka itu membahas transisi pemerintahan dan RAPBN 2025. TEMPO/M Taufan Rengganis
Thomas Djiwandono Jamin Prabowo Tidak Akan Naikkan Rasio Utang Hingga 50 Persen

Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo - Gibran memastikan Prabowo tidak akan menaikan rasio utang hingga 50 persen dari PDB.


Sri Mulyani: Anggaran Makan Bergizi Gratis Prabowo Sebesar Rp 71 Triliun akan Masuk Pos Cadangan

5 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers disaksikan Ketua tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo - Gibran Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Ketua tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo - Gibran Ahmad Muzani usai melakukan pertemuan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 31 Mei 2024. Menteri Keuangan Sri Mulyani menerima kunjungan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Presiden dan Wakil Presiden terpilih,Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka itu membahas transisi pemerintahan dan RAPBN 2025. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sri Mulyani: Anggaran Makan Bergizi Gratis Prabowo Sebesar Rp 71 Triliun akan Masuk Pos Cadangan

Menkeu Sri Mulyani menyatakan anggaran program makan bergizi gratis yang diusulkan Prabowo Subianto telah ditetapkan Rp 71 triliun.