Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pernah Dijuluki 'Manajer Rp 1 Miliar', Inilah Kilas Balik Perjalanan Karier Mendiang Tanri Abeng

image-gnews
Tanri Abeng di kediamanya, Simprug Golf 12/A3, Jakarta Selatan, 2014. dok. Dasril Roszandi
Tanri Abeng di kediamanya, Simprug Golf 12/A3, Jakarta Selatan, 2014. dok. Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kabinet Presiden Soeharto dan Bacharuddin Jusuf atau B.J. Habibie, Tanri Abeng, wafat pada usia 82 tahun di Rumah Sakit Medistra Gatot Subroto, Jakarta, Ahad, 23 Juni 2024, pukul 02.30.

Profil Tanri Abeng

Tanri Abeng, yang lahir di Selayar, Sulawesi Selatan, pada 7 Maret 1942, adalah seorang pengusaha Indonesia dan mantan Menteri Pendayagunaan BUMN pada Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan.

Perjalananya menuju puncak karier tidak mudah. Tanri bahkan sudah menjadi yatim piatu saat usianya genap 10 tahun sehingga ia tinggal bersama kerabatnya di Makassar. Setelah menamatkan pendidikan SLA di Makassar, ia berangkat ke Amerika Serikat untuk mengikuti program American Field Service (AFS) Exchange Program.

Setelah pulang ke Makassar, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Hassanudin, kemudian memutuskan untuk kembali melanjutkan studi ke Amerika Serikat di Graduate School of Business Administration, Universitas New York, dan mendapatkan gelar MBA.

Ia juga sempat mengikuti program management training Union carbide Amerika Serikat sebelum akhirnya ditempatkan di Jakarta sebagai manajer keuangan di perusahaan tersebut, dan bertahan hingga sekitar 10 tahun.

Karier Tanri Abeng semakin bersinar sampai akhirnya ia menjadi Direktur PT Union Carbide Indonesia. Tidak hanya itu, beberapa perusahaan lain yang menyematkan namanya sebagai seorang direktur, di antaranya Agrocarb Indonesia, Karmi Arafura Fisheries (1971-1976), Asia Pacific Brewery Singapura, Bata Indonesia, Ketua B.A.T Indonesia dan Ketua Mitratel Indonesia. Kemudian, pada 1977-1979, ia merangkap sebagai manajer pemasaran Union Carbide Singapura.

Tanri Abeng juga sempat menjadi Komisaris di beberapa BUMN, seperti PT Telkom Indonesia, PT Pertamina dan Bursa Efek serta ditunjuk untuk menjadi Presiden Direktur di beberapa deret perusahaan besar. Antara lain di Bakrie & Brothers dan PT Multi Bintang Indonesia (perusahaan bir asal Belanda). 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada akhir 1996, Tanri Abeng dijuluki sebagai Manajer Rp 1 Miliar karena mendapat bayaran sebesar itu ketika memimpin perusahaan milik Aburizal Bakrie.

Selanjutnya, Tanri mendirikan lembaga pendidikan yang diberi nama sesuai dengan nama panjangnya, yaitu Universitas Tanri Ageng yang berlokasi di Ulujami, Pesanggahan, Jakarta Selatan. Anggaran untuk mendirikan kampus ini diperolehnya dari hasil penjualan Hotel Aryaduta miliknya dari hasil mitra dengan James Riady (pemilik Lippo Group) pada 1995 di Makassar.

Sementara itu, kiprahnya di pemerintahan terwujud dalam beberapa organisasi pemerintah maupun nonpemerintah, seperti Dewan Pendidikan Nasional mulai 1993 dengan periode jabatan selama lima tahun, Dewan Riset Nasional (1990-1998), Badan Promosi Pariwisata (1990-1996), dan Yayasan Perlindungan Lingkungan.  

Sepak terjangnya di dunia politik sudah dimulai sejak 1991 ketika ia mewakili Golkar sebagai Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Hingga 1998, ia didapuk menjadi Menteri Pendayagunaan BUMN pada Kabinet Pembangunan VII oleh Presiden Soeharto. Jabatan tersebut berlanjut hingga Kabinet Reformasi Pembangunan pada masa kepemimpinan Presiden BJ Habibie.

RISMA DAMAYANTI | HAN REVANDA PUTRA

Pilihan Editor: Dukacita JK atas Kepulangan Tanri Abeng: Kita Kehilangan Tokoh yang Punya Kelebihan di Bidang Manajerial

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Utang Menumpuk jadi Salah Satu Penyebab Banyak BUMN Terancam Bangkrut

20 jam lalu

Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi. ANTARA/Maria Cicilia Galuh.
Utang Menumpuk jadi Salah Satu Penyebab Banyak BUMN Terancam Bangkrut

Ada berbagai masalah yang dihadapi sejumlah BUMN sehingga rencananya akan disuntik mati


Kimia Farma: Upaya Pembenahan hingga Kerugian

22 jam lalu

Logo Kimia Farma
Kimia Farma: Upaya Pembenahan hingga Kerugian

PT Kimia Farma (Persero) Tbk. merugi selama 2023 mencapai Rp1,8 triliun


Terpopuler Bisnis: Profil 6 BUMN yang Akan Dilikuidasi, Jokowi Kaget, Blak-blakan Bos Sritex

1 hari lalu

Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis 2 Juli 2020. Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar
Terpopuler Bisnis: Profil 6 BUMN yang Akan Dilikuidasi, Jokowi Kaget, Blak-blakan Bos Sritex

Sebanyak enam BUMN kemungkinan akan dihentikan operasinya.


Belasan BUMN Bakal Diinbreng Danareksa, Ini Penjelasannya

1 hari lalu

Menara Danareksa. menaradanareksa.co.id
Belasan BUMN Bakal Diinbreng Danareksa, Ini Penjelasannya

Belasan perusahaan BUMN berstatus titip kelola dan ditangani oleh PT Perusahaan Pengelola Asetakan dilakukan inbreng/pengalihan ke Danareksa


Terkini Bisnis: Gelombang PHK di Industri Tekstil, Penyebab Kimia Farma Rugi Rp 1,8 Triliun

1 hari lalu

Suasana pabrik tekstil PT Sritex. Sritex.co.id
Terkini Bisnis: Gelombang PHK di Industri Tekstil, Penyebab Kimia Farma Rugi Rp 1,8 Triliun

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Rabu siang, 26 Juni 2024, dimulai dari daftar perusahaan tekstil terbesar di Indonesia di tengah gelombang PHK.


Rugi Rp 1,8 Triliun, Bos Kimia Farma Beberkan Penyebabnya

2 hari lalu

Jajaran Direksi PT Kimia Farma Tbk usai konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Buku 2023, di Gedung ILHI Biofarma Grup, Cipinang, Jakarta Timur, Selasa, 25 Juni 2024 (Tempo | Ghoida Rahmah)
Rugi Rp 1,8 Triliun, Bos Kimia Farma Beberkan Penyebabnya

PT Kimia Farma (Persero) Tbk. melaporkan kerugian usaha sepanjang 2023 mencapai Rp 1,8 triliun, melonjak dari posisi 2022 yang sebesar Rp 126 miliar.


Erick Thohir Ganti Dirut Kimia Farma

2 hari lalu

Jajaran Direksi PT Kimia Farma Tbk usai konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Buku 2023, di Gedung ILHI Biofarma Grup, Cipinang, Jakarta Timur, Selasa, 25 Juni 2024 (Tempo | Ghoida Rahmah)
Erick Thohir Ganti Dirut Kimia Farma

Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Erick Thohir memutuskan untuk merombak jajaran direksi PT Kimia Farma (Persero) Tbk atau KAEF.


Lima dari Enam BUMN yang akan Ditutup Sudah Eksis Sejak Era Kolonial

2 hari lalu

Bangunan Braat Machine Fabriek Braat di Surabaya, cikal bakal PT Barata Indonesia yang masuk daftar BUMN terancam tutup. Didirikan oleh B. Braat Jnz pada tahun 1901, perusahaan ini memproduksi peralatan mesin produksi untuk pengolahan tebu dan teh. Wikimedia Commons/Tropenmuseum.
Lima dari Enam BUMN yang akan Ditutup Sudah Eksis Sejak Era Kolonial

Lima dari enam Badan Usah Milik Negara (BUMN) yang terancam tutup sudah berdiri sejak era kolonial Belanda.


Profil 6 BUMN yang Terancam Bangkrut

2 hari lalu

Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi. ANTARA/Maria Cicilia Galuh.
Profil 6 BUMN yang Terancam Bangkrut

Sebanyak 21 BUMN dan satu anak usaha BUMN saat ini berstatus titip kelola dan tengah ditangani oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA.


Anak Perusahaan WIKA, WIKA IKON Hadapi Gugatan PKPU

2 hari lalu

PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi atau WIKA IKON. wikaikon.co.id
Anak Perusahaan WIKA, WIKA IKON Hadapi Gugatan PKPU

Emiten BUMN Konstruksi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) kembali terkena gugatan PKPU, khususnya terhadap anak perusahaannya, PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKAIKON)