Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LPEM UI Beberkan Dampak Rupiah Jeblok: Perlambatan Ekspansi Industri Makin Parah

image-gnews
Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah sejak awal tahun 2024. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM FEB UI) mencatat Rupiah terdepresiasi sebesar 2,79 persen secara bulanan pada pertengahan Mei dan pertengahan Juni. Lesunya rupiah tersebut telah mencapai level terendah sejak April 2020, terutama disebabkan oleh penguatan dolar.

Analis LPEM FE UI mencatat pelemahan rupiah telah memperparah perlambatan ekspansi industri yang terjadi saat ini. Hal ini diakibatkan oleh 90 persen impor Indonesia berasal dari bahan baku dan barang modal. “Sehingga berkaitan langsung dengan aktivitas produksi domestik,” demikian paparan dari dokumen analisis LPEM FE UI dikutip Jumat, 21 Juni 2024.

Secara tahunan, nilai impor barang modal dan bahan baku turun sebesar 7,51 persen year on year dan 10,13 persen year on year. Apabila tidak dimitigasi secara baik, risiko dari penurunan ekspor dan perlambatan aktivitas produksi domestik akan membayangi dalam beberapa bulan kedepan.

Hal senada dipaparkan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Shinta Kamdani. Ia menyebut ada penurunan produktivitas dan daya saing industri saat rupiah melemah. Kondisi ini menambah beban operasi usaha, terutama jika perusahaan harus mengimpor bahan baku.

Beban logistik dan rantai pasok hingga pembiayaan juga meningkat saat rupiah melemah. Kombinasi dari dampak ini mengakibatkan kinerja usaha menurun. “Serta menghambat investasi dan perluasan usaha dalam jangka pendek," ujar Shinta kepada Tempo, Kamis 20 Juni 2024.

Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia, Redma Gita Wirawasta, mengkonfirmasi tekanan akibat pelemahan rupiah ini. Redma mengatakan anggotanya masih banyak mengandalkan bahan baku impor. Untuk senyawa Mono Etilen Glikol misalnya, kebutuhannya masih 90 persen dari luar negeri. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasar global dan domestik tengah melemah sehingga utilitas sebagian besar pabrik sudah di bawah 50 persen. Saat rupiah melemah, biaya produksi yang meningkat bakal menggerus arus kas, dan onsekuensinya adalah penutupan pabrik. Redma memaparkan dalam dua tahun terakhir, setidaknya ada 50 pabrik tekstil dan garmen yang tutup lantaran tak bisa bertahan.

Strategi yang dilakukan pengusaha saat ini adalah menjaga arus kas dengan mengatur produksi. Mereka yang masih memiliki stok bahan baku akan menahan diri belanja bahan baku. Jika dana perusahaan mencukupi atau saat rupiah membaik baru impor kembali dilakukan. "Jadi dia produksi, setelah itu stop satu atau dua bulan sebelum lanjut lagi," ujarnya.

ILONA ESTHERINA | VINDRY FLORENTIN

Pilihan Editor: Rupiah Ditutup Melemah, Gubernur BI: Stabilitas Nilai Tukarnya Tetap Terjaga

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terpopuler: Sri Mulyani Sebut Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, PDN Belum Normal Layanan Sameday Passport di Soekarno-Hatta Tutup

7 jam lalu

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berbicara dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Terpopuler: Sri Mulyani Sebut Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, PDN Belum Normal Layanan Sameday Passport di Soekarno-Hatta Tutup

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat mengalami depresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023.


Sri Mulyani: Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, Asumsi APBN Rp 15 Ribu per Dolar AS

15 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya menyampaikan konferensi pers APBN KiTa edisi Mei 2024 di Jakarta, Senin 27 Mei 2024. Berdasarkan data Kementerian Keuangan APBN mengalami surplus Rp75,7 triliun atau 0,33 persen dari produk domestik bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani: Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, Asumsi APBN Rp 15 Ribu per Dolar AS

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat mengalami depresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023.


Ekonom Khawatir Pelemahan Rupiah Bikin Harga BBM Bersubsidi Naik: Tekan Daya Beli Masyarakat, Bahaya untuk Konsumsi Domestik

17 jam lalu

Pengendara kendaraan motor saat membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di sebuah SPBU di Jakarta, Selasa 23 Januari 2024. PT Pertamina (Persero) belum menghapus BBM jenis Pertalite saat ini. Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan pihaknya saat ini masih mengkaji rencana itu. Rencana penghapusan Pertalite sebelumnya disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Ia mengatakan pihaknya mengusulkan agar mulai tahun ini tak menjual BBM yang kadar oktannya (RON) di bawah 91, sehingga menghapus Pertalite yang spesifikasinya saat ini RON 90. Keputusan ini sekaligus menegaskan Pertamina bergerak mengikuti aturan standar emisi Euro 4 dari pemerintah. Nicke mengatakan setelah Pertalite dihapus, perusahaan pelat merah ini akan menggantinya menggunakan produk baru RON 92.Produk itu adalah Pertamax Green 92 yang merupakan campuran antara RON 90 (Pertalite) dengan 7 persen Bioetanol (E7). TEMPO/Subekti.
Ekonom Khawatir Pelemahan Rupiah Bikin Harga BBM Bersubsidi Naik: Tekan Daya Beli Masyarakat, Bahaya untuk Konsumsi Domestik

Ekonom Celios menyebut pelemahan rupiah terhadap dolar AS secara berkepanjangan berpotensi menyebabkan subsidi BBM membengkak.


Rupiah Sore Ini Ditutup Menguat, Analis Prediksi Besok Kembali Naik di Rentang 16.320 - Rp 16.400

2 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Sore Ini Ditutup Menguat, Analis Prediksi Besok Kembali Naik di Rentang 16.320 - Rp 16.400

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pada perdagangan sore ini, Selasa, 25 Juni 2024, mata uang rupiah ditutup menguat 19 poin di level Rp 16.375 per dolar AS.


Kurs Rupiah Melemah, Apindo: Indonesia yang Terparah Dibanding 5 Negara ASEAN

2 hari lalu

Kurs Rupiah Melemah, Apindo: Indonesia yang Terparah Dibanding 5 Negara ASEAN

Apindo mencatat deprisiasi nilai tukar rupiah adalah yang terparah di 5 negara ASEAN. Apa saja dampaknya bagi industri?


Perlu Metode yang Tepat untuk Kembalikan Nilai Tukar Rupiah

2 hari lalu

Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah. Foto : Devi/Man
Perlu Metode yang Tepat untuk Kembalikan Nilai Tukar Rupiah

Diagnosis penyebab terjadinya penguatan dolar US terhadap rupiah harus dipertajam.


Pengamat: Pelemahan Rupiah Bisa Gerus Penerimaan Negara di Sektor Ekspor

3 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Pengamat: Pelemahan Rupiah Bisa Gerus Penerimaan Negara di Sektor Ekspor

Ketidakpastian ekonomi global, termasuk kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, turut mempengaruhi pelemahan nilai tukar rupiah.


Rupiah Melemah, Pengamat Anjurkan Investasi dari Blue Chip hingga Emas dan Properti

3 hari lalu

Seorang petugas menunjukkan koleksi emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Melemah, Pengamat Anjurkan Investasi dari Blue Chip hingga Emas dan Properti

Saham blue chip atau saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar dengan harga rendah berpotensi untuk dilirik oleh masyarakat di saat rupiah melemah.


Pergerakan Rupiah di Awal Pekan: Ditutup di Level Rp 16.394 per Dolar AS

3 hari lalu

Pegawai menghitung mata uang asing di Dolarindo Jakarta, Senin, 10 Juni 2024. Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah kuatnya data ketenagakerjaan AS serta derasnya dana asing yang keluar dari Surat Berharga Negara (SBN). Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,53 persen di angka Rp16.275 per dolar AS pada Senin (10/6). Depresiasi rupiah ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan pada Jumat (7/6) yang menguat sebesar 0,4 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Pergerakan Rupiah di Awal Pekan: Ditutup di Level Rp 16.394 per Dolar AS

Rupiah melemah akhir pekan lalu adalah yang terburuk karena nyaris berada di Rp 16.500 per dolar AS. Di perdagangan awal pekan menguat tipis.


Rupiah Melemah Terus, Bagaimana Dampaknya Terhadap Proyek IKN?

3 hari lalu

Ilustrasi mata uang dollar Amerika Serikat. TEMPO/Aditia Noviansyah
Rupiah Melemah Terus, Bagaimana Dampaknya Terhadap Proyek IKN?

Menteri PUPR Basuki menyampaikan bahwa rupiah melemah terhadap dolar AS tidak hanya berdampak pada proyek IKN, tetapi juga sektor lainnya.