Dia menyebutkan sistem pompanisasi yang diterapkan untuk masing-masing daerah berbeda. Setidaknya ada tiga sistem yang diterapkan dalam program pompanisasi itu.
"Yang pertama pompanisasi dari sungai. Tarik diambil. Yang kedua dari air tanah. Yang ketiga tadi yang kita lihat di Klaten, dari sungai masuk ke irigasi teknis yang ada. Beda-beda," katanya.
Upaya lain untuk mengatasi persoalan kekeringan panjang, Jokowi mengatakan nantinya pemerintah juga akan mengadakan hujan buatan. "Dan juga hujan buatan di akhir-akhir musim penghujan seperti ini akan kita maksimalkan. Ini semua provinsi ya," ucap dia.
Menurutnya, langkah itu juga sekaligus sebagai upaya pemerintah untuk menekan impor beras. "Ya ini juga upaya untuk menekan impor ya. Dalam rangka agar impor kita tidak semakin membesar sehingga kita dapat panen maksimal itu tidak hanya di tahun tanam pertama, tahun tanam kedua juga tetap, tahun tanam ketiga juga tetap sama," ujarnya lagi.
Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar Timotius Suryadi mengemukakan Kabupaten Karanganyar memiliki lahan pertanian atau sawah produktif seluas total 19.946 hektare.
"Dengan potensi wilayah kita yang seluas 76.777 hektare, kita masih punya sawah keseluruhan itu yang lahan kering itu 56.000 hektar. Di situ kita punya sawah yang kering dan basah itu produktif 19.946 hektare. Sementara yang lokasi sawah irigasi 12.926 hektare, yang belum teririgasi teknis masih punya 7.000 hektare," ungkap Timotius.
Dia mengatakan sistem pompanisasi yang diterapkan di Kabupaten Karanganyar diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah itu. "Program ini untuk mengoptimalkan yang 7.000 hektar itu. Jika bisa optimal, maka produksi pangan kita akan meningkat. Pada tahun 2023 Karanganyar sudah surplus 150.000 ton dan diharapkan 2024 bisa meningkat lagi," tutur dia.
Lebih lanjut dia mengatakan dalam pengelolaan pompanisasi tersebut pemerintah juga berkoordinasi dengan TNI. "Untuk pelaksanaannya kami kerja sama dengan TNI supaya nanti lebih masif untuk penggunaannya. Di beberapa titik nanti bisa bergiliran sehingga bisa optimal pemakaiannya. Kemarin ada 50 titik ya nanti penggunaannya diatur mekanismenya yang disepakati antara Dinas Pertanian dan Kodim," katanya.
Pilihan Editor: Ramai-ramai Tepis Isu Jokowi Cawe-cawe di Pilkada 2024