Direktur Pemberdayaan Tanah Kementerian ATR/BPN, Dwi Budi Martono, mengatakan reforma agraria merupakan kebijakan afirmasi untuk mendahulukan masyarakat dan kelompok rentan. Dia menyebut gagasan itu berasal dari acara Reforma Agraria Summit 2024 yang juga menjadi ajang refleksi atas pelaksanaan program reforma agraria yang telah terlaksana.
“Reforma agraria perlu dipandang sebagai kebijakan afirmasi yang mendahulukan kelompok lemah, rentan, dan marginal. Terutama kelompok miskin perempuan dan masyarakat adat,” kata Budi saat berpidato dalam acara Reforma Agraria Summit di The Meru Sanur, Denpasar, Bali, pada Sabtu, 15 Juni 2024.
Dia menyebut Reforma Agraria Summit ini menawarkan gagasan dan skema ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan. Tujuannya, kata dia, untuk memberi kepastian hak milik, penguasaan tanah, pemanfaatan, hingga komoditas nilai dalam satu paket kebijakan.
“Lebih integratif secara institusional, termasuk menjawab tantangan ekonomi global,” kata dia.
Pilihan Editor: AHY Pamer Capaian 10 Tahun Program Reforma Agraria