Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

SPI: HPP Gabah Belum Menguntungkan Petani

Reporter

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Pekerja tengah menjemur gabah di kawasan Muara Bakti, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 7 Mei 2024. Badan Pangan Nasional (Bapanas) menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) dari Rp5.000 menjadi Rp6.000 per kg. Kenaikan berlaku mulai 3 April hingga 30 Juni 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Pekerja tengah menjemur gabah di kawasan Muara Bakti, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 7 Mei 2024. Badan Pangan Nasional (Bapanas) menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) dari Rp5.000 menjadi Rp6.000 per kg. Kenaikan berlaku mulai 3 April hingga 30 Juni 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional atau Bapanas telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) pada awal Juni. Berdasarkan peraturan badan pangan nasional nomor 4 tahun 2024, HPP Gabah Kering Panen atau GKP di tingkat petani sebesar Rp 6.000 per kilogram.

Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi Serikat Petani Indonesia, Qomarun Najmi mengatakan harga tersebut masih tergolong rendah. “Usulan SPI HPP gabah bisa Rp 7.000 per kilogram. Biaya produksi saat ini saja sudah mencapai Rp 6.000 per kilogram,” kata dia dihubungi Ahad, 9 Juni 2024.

Harga pembelian gabah yang saat ini sudah disahkan pemerintah menurut dia belum menguntungkan petani. Selain itu harga ini juga mesti akan menyulitkan untuk penyerapan produksi dalam negeri. Sehingga target stok cadangan beras pemerintah bisa tidak terpenuhi dan bisa jadi alasan lagi untuk impor beras di masa mendatang.

Menurut dia petani masih dihadapkan dengan banyak tantangan seperti iklim yang mempengaruhi ketersediaan air. Belum lagi masalah pengendalian hama dan penyakit. Akses pupuk juga belum bisa dirasakan semua petani meski tahun ini ada penambahan anggaran dan jumlah. “Untuk tata kelolanya masih perlu perbaikan, mulai dari data petani dan luasan lahan,” ujarnya.

Selain dukungan peningkatan produksi, Qomarun menilai pemerintah juga dapat berperan dalam memberikan harga yang adil di tingkat petani. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, dengan penetapan harga batas bawah pembelian gabah atau beras Perum Bulog diharapkan dapat menjaga dan melindungi harga dasar di tingkat petani. “Instrumen ini diharapkan dapat melindungi kepentingan petani di hulu, sehingga harga tidak jatuh di tingkat produsen dan dapat menjadi dasar bagi Bulog untuk mengoptimalkan penyerapan hasil panen petani dalam negeri,” ujar Arief, 7 Juni 2024.

Ia mengakui komponen biaya produksi saat ini mengalami kenaikan dan harus disikapi dengan baik. Menurut dia, Pemerintah tidak bisa memuaskan semua pihak, namun penetapan HPP telah berdasarkan masukan, diskusi dan tanggapan dari berbagai stakeholder perberasan.

Pilihan Editor: PP Muhammadiyah Akan Tarik Seluruh Dananya dari BSI, Ini Respons BSI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemerintah Bakal Dorong Hilirisasi Rumput Laut, Bappenas Klaim Ada Investor Tertarik

3 hari lalu

Panen rumput laut di pesisir Pantai Nuruwe, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, pada Senin, 9 November 2020. Tempo/Linda Trianita
Pemerintah Bakal Dorong Hilirisasi Rumput Laut, Bappenas Klaim Ada Investor Tertarik

Deputi Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia A. Widyasanti mengatakan hilirisasi rumput laut bakal menjadi salah satu fokus pemerintah pada 2025.


Petani Kecil Dibuatkan Panduan Bebas Deforestasi untuk Tembus Pasar Global

6 hari lalu

Seorang petani kelapa sawit, mendorong gerobak saat panen di perkebunannya di Desa Gunam, Beruak, Kecamatan Parindu, Sanggau, Kalimantan Barat.Sumber foto: Greenpeace
Petani Kecil Dibuatkan Panduan Bebas Deforestasi untuk Tembus Pasar Global

Panduan dibuat Greenpeace dkk. Telah lewati serangkaian uji coba lapangan bersama petani kecil di Kalimantan Barat selama 4 tahun.


Pemerintah akan Salurkan Pupuk Organik Bersubsidi Mulai Agustus

11 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pemerintah akan Salurkan Pupuk Organik Bersubsidi Mulai Agustus

Penyaluran pupuk organik bersubsidi akan dimulai pada Agustus dan bisa digunakan petani untuk musim tanam Oktober. Total penyaluran tahun ini sebesar 500 ribu ton.


Anggaran Pupuk Subsidi Rp 53,3 Triliun, Dirut PT Pupuk Indonesia Beberkan Alasan Penyaluran Masih Lamban

11 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Anggaran Pupuk Subsidi Rp 53,3 Triliun, Dirut PT Pupuk Indonesia Beberkan Alasan Penyaluran Masih Lamban

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia memaparkan penyaluran pupuk bersubsidi masih lambat. Realisasi pupuk subsidi hingga 15 Juni 2024 baru 29 persen.


Reforma Agraria Summit Digelar, Petani Jawa Tengah: Banyak Konflik belum Diselesaikan

16 hari lalu

Suasana pelaksanaan Reforma Agraria Summit 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Acara yang digelar di The Meru Sanur, Denpasar, Bali, ini akan dihelat pada 14-15 Juni 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Reforma Agraria Summit Digelar, Petani Jawa Tengah: Banyak Konflik belum Diselesaikan

Para petani anggota Organisasi Tani Jawa Tengah mengungkap banyaknya konflik agraria yang tidak kunjung diselesaikan.


Alasan Kepala Bapanas Soal Kenaikan HET Beras, Berikut Profil Arief Prasetyo Adi

19 hari lalu

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, ketika ditemui dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Alasan Kepala Bapanas Soal Kenaikan HET Beras, Berikut Profil Arief Prasetyo Adi

Presiden Jokowi menunjuk Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas). Apa pendapatnya soal kenaikan HET Beras?


Konflik Agraria di Desa Pakel Banyuwangi, Petani Ditangkap Polisi saat Makan Malam Sepulang Menggarap Lahan

19 hari lalu

Warga Desa Pakel, Banyuwangi, saat berunjuk rasa di depan Pengadilan Tinggi Surabaya di Jalan Sumatera, Surabaya, Rabu, 13 Desember 2023. Dok TeKAD GARUDA
Konflik Agraria di Desa Pakel Banyuwangi, Petani Ditangkap Polisi saat Makan Malam Sepulang Menggarap Lahan

Belasan orang tak dikenal yang belakangan diketahui polisi dari Polresta Banyuwangi menangkap petani Desa Pakel saat sedang makan malam.


Perpanjangan Relaksasi Kenaikan HET Beras, Ini Alasan Kepala Bapanas

19 hari lalu

Aktifitas pekerja ditengah harga beras dipasaran naik di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Rabu, 28 Februari 2024. Badan Pangan Nasional (Bapenas) menetapkan HET beras untuk wilayah zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi Rp. 10.900 dan beras premium Rp. 13. 900, Sementara zona 2 meliputi Sumatera selain Lampung, dan kalimantan Rp. 11.500 dan beras premium Rp. 13.800 dan untuk zone 3 Maluku dan Papua Rp. 14.800. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perpanjangan Relaksasi Kenaikan HET Beras, Ini Alasan Kepala Bapanas

Kenaikan HET beras resmi diperpanjang pemerintah. Apa alasan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi?


Kementan Lakukan Optimasi Lahan Rawa

20 hari lalu

Kementan Lakukan Optimasi Lahan Rawa

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) memastikan perkembangan optimasi lahan rawa mineral, di Desa Srimenanti, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin.


Rp 9 Triliun Dianggarkan untuk Kelanjutan Bantuan Pangan Beras 10 Kg bagi 22 Juta Keluarga

22 hari lalu

Ketua Baden Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi bersama jajaran saat meninjau beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Rabu, 28 Februari 2024. Pada keterangannya, Arief mengklaim bahwa stok beras saat ini tergolong aman. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Rp 9 Triliun Dianggarkan untuk Kelanjutan Bantuan Pangan Beras 10 Kg bagi 22 Juta Keluarga

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebutkan telah disiapkan anggaran Rp 9 triliun untuk melanjutkan bantuan pangan beras 10 kilogram (kg).