Aramco bertujuan untuk meningkatkan produksi gasnya sebesar 60% pada tahun 2030 dari tingkat tahun 2021.
Tahun lalu, mereka melakukan ekspansi ke Pabrik Gas Hawiyah dan mulai berproduksi di ladang nonkonvensional di Ghawar Selatan. Perusahaan juga terus mengerjakan ladang raksasa Jafurah, yang diharapkan mulai memproduksi gas tahun depan.
Mereka juga melakukan investasi pertamanya di luar negeri dalam gas alam cair, membeli saham minoritas di MidOcean Energy senilai $500 juta, tergantung pada persetujuan.
Aramco juga menemukan dua ladang gas alam baru di Kawasan Kosong kerajaan.
Perseroan memiliki cadangan gas sebesar 207,5 triliun kaki kubik pada akhir tahun 2023. Tahun lalu, perseroan memproduksi 10,67 miliar kaki kubik gas. Coba bandingkan dengan cadangan gas Indonesia yang 54,83 triliun kaki kubik.
Pasok 10 persen minyak dunia
Perusahaan milik negara ini adalah salah satu produsen dan eksportir minyak terbesar di dunia, yang memproduksi hampir 10% pasokan minyak dunia. Perusahaan ini juga merupakan salah satu perusahaan paling menguntungkan di dunia, dengan meraup laba bersih sebesar $27,3 miliar pada kuartal pertama, sedikit lebih banyak dibandingkan gabungan laba bersih perusahaan minyak ExxonMobil, Shell, Chevron, dan TotalEnergies pada kuartal yang sama.
Tahun lalu, Aramco menghasilkan laba bersih tahunan sebesar $121,3 miliar, rekor tertinggi kedua setelah menghasilkan $161,1 miliar pada tahun 2022.
Pada akhir 2019, Aramco mengumpulkan $25,6 miliar dari penawaran umum perdananya, yang merupakan penawaran umum perdana terbesar di dunia. Perusahaan kemudian menjual lebih banyak saham melalui opsi penjatahan pada Januari 2020 yang meningkatkan IPO lebih lanjut menjadi total $29,4 miliar.
Dengan lebih dari 73.000 karyawan pada tahun 2023, Aramco memiliki operasi industri energi, fasilitas penelitian, dan kantor yang tersebar di seluruh dunia, di Asia, Eropa, dan Amerika. Ia memiliki kantor di Beijing, Houston, London, New Delhi, New York, Seoul, Shanghai, Singapura, Tokyo, dan tempat lain.
REUTERS
Pilihan Editor MRT Jakarta Beroperasi Kembali Jumat Pagi Ini, Berapa Jumlah Penumpang Hariannya?
Koran Tempo: Mengapa Skema Program Makan Siang Gratis Berubah?