Dalam perhitungannya, Eka menuturkan, jika proyeksi konservatif inflasi rata-rata sekitar 2 persen hingga 3 persen per tahun bisa digunakan sebagai dasar, berarti tingkat inflasi kumulatif selama 20 tahun ke depan bisa berkisar 50 persen hingga 80 persen.
“Nominal akumulasi iuran dan hasil pemupukannya jika dihitung berdasarkan proyeksi inflasi 20 tahun mendatang, tidak ada artinya. Mungkin juga tidak cukup untuk mendapatkan rumah di masa depan,” ungkap Eka.
Ketidakcukupan iuran Tapera untuk membeli rumah juga disampaikan Presiden Partai Buruh Said Iqbal. Said Iqbal menuturkan, upah rata-rata buruh di Indonesia saat ini Rp 3,5 juta per bulan. Jika mengikuti Tapera, pendapatan bersihnya berkurang 3 persen atau Rp 105.000 per bulan allias Rp 1.260.000 per tahun. Bila tabungan ini dikumpulkan 10 hingga 20 tahun, uang yang terkumpul baru Rp 12,6 juta hingga Rp 25,2 juta.
"Apakah dalam 10 tahun ke depan ada rumah seharga Rp 12,6 juta? Kalaupun ditambah keuntungan usaha dari Tapera, tetap tidak mungkin bisa digunakan buruh untuk memiliki rumah," ujar Said Iqbal.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengklaim pemerintah sudah memperhitungkan kebijakan potong gaji 3 persen untuk Tapera. Ia mengatakan manfaat Tapera bisa dirasakan ketika program sudah berjalan. Kepala negara berkaca dari kebijakan BPJS Kesehatan di luar skema gratis, yang juga sempat menuai polemik.
“Setelah berjalan, saya kira bisa merasakan manfaatnya rumah sakit tidak dipungut biaya. Hal-hal seperti itu yang akan dirasakan setelah berjalan. Kalau belum biasanya pro dan kontra,” kata Jokowi, Senin, 27 Mei 2024.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono juga mengatakan Tapera merupakan tabungan yang bisa dimanfaatkan pekerja untuk mendapatkan rumah. Ia menepis anggapan bahwa uang yang disetor tidak bisa diklaim manfaatnya. "Tapera itu tabungan. Bukan (gaji) dipotong, terus hilang," kata Basuki Hadimuljono, Selasa, 28 Mei 2024.
Pilihan Editor: Ini Asal Kerugian Dugaan Korupsi PT Timah Sampai Rp300 T, Jampidsus Singgung Soal Jenderal B