TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) Bambang Susantono mengatakan uji coba sky taxi atau taksi terbang di IKN akan dilaksanakan Juni 2024. Ia berujar, kendaraan mobilitas perkotaan yang direncanakan menjadi showcase di ibu kota baru itu telah tiba di Balikpapan pada Kamis, 9 Mei 2024.
"Minggu depan (taksi terbang) dibuka, dirakit, setelah itu nanti kami akan coba," kata Bambang di Samarinda pada Rabu, 29 Mei 2024, dikutip dari keterangan resmi.
Taksi terbang berjenis optionally piloted personal/passenger air vehicle (OPPAV) tersebut merupakan kendaraan yang dikembangkan Korea Aerospace Research Institute (KARI) dan Hyundai Motors Company (HMC). Saat ini kendaraan yang dikirim dalam beberapa palet itu disimpan di Pelabuhan Semayang, Balikpapan. Sedangkan baterai kendaraannya berada di Jakarta dan rencananya tiba di Samarinda pada 6 Juni mendatang.
Bambang menuturkan, pembukaan pallet dan inspeksi akan dilakukan Hyundai, Bea Cukai Kalimantan Bagian Timur, dan Otorita IKN, di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda pada awal bulan depan. Pembukaan tersebut menandakan tahap pengurusan izin impor sementara telah dimulai.
"Teman-teman di Samarinda bisa lihat nanti. Kita lihat, uji cobanya bagus atau tidak," kata Bambang. "Nanti ada evaluasi tentang kinerja, evaluasi teknis. Di situlah saya mengharapkan teman-teman dari civitas akademika lokal juga dilibatkan."
Lebih lanjut, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi memastikan pelaksanaan inspeksi dan uji coba akan sesuai jadwal. Ia menegaskan perakitan dan inspeksi dimulai awal Juni, lalu dilanjutkan uji coba terbang pada Juli 2024 atau menjelang perayaaan HUT Kemerdekaan Indonesia pada Agustus.
"Kegiatan uji coba akan dilakukan selama sebulan penuh di Bandara APT Pranoto Samarinda dan melalui serangkaian pengujian dan kajian kelayakan,” kata Ali.
Begitu uji coba KARI rampung, Ali menambahkan, Hyundai berencana mengembangkan skema bisnis dalam melalui Supernal, perusahaan dari Hyundai Motor Group di Amerika Serikat yang mengembangkan pesawat mobilitas udara perkotaan. Ia berujar, pengembangan tersebut yang nantinya akan dikomersialkan, serta dilanjutkan hingga pengembangan teknologi penerbangan autonomous.
“Kami juga berharap dengan terbentuknya tim teknis antara Hyundai dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dapat melakukan pengembangan teknologi industri ini secara masif ke depan," kata dia.
Pilihan Editor: BSD Jadi KEK Baru dengan Target Investasi Rp 18,8 Triliun