Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo mengatakan perubahan suku bunga serta asumsi nilai tukar valuta asing menyebabkan terjadinya perubahan dalam rencana bisnis bank yang dibuat perseroan kendati jumlahnya tidak terlalu besar. "Hampir tidak ada perubahan terkait target peningkatan kredit (dalam rencana bisnis bank)," kata Agus di kantor kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara Jakarta, Senin (6/7) malam.
Dia menjelaskan, pendapatan bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) dan fee base income akan terkoreksi walaupun tidak banyak. Pertumbuhan signifikan, lanjut dia, akan terjadi untuk penambahan kantor cabang, anjungan tunai mandiri (ATM). Alhasil, penambahan tersebut mendongkrak anggaran belanja modal perseroan.
Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit pada 2009 sebesar 15-18 persen, sedangkan bank pelat merah lain seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk memasang target sebesar 17-18 persen. Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk telah merevisi target dari 22 persen menjadi 24 persen dan PT Bank Tabungan Negara 15 persen menjadi 25 persen.
EKO NOPIANSYAH