TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI Didiek Hartantyo menyatakan bahwa rata-rata penjualan tiket kereta api dari H-10 sampai H-1 mudik Lebaran sudah mencapai 82 persen. Sedangkan untuk tiket arus balik, rata-rata penjualan tiket di periode yang sama mencapai 63 persen.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa penjualan tiket untuk kereta api jarak jauh sudah mencapai 94 persen. Sementara untuk kereta api lokal, KAI baru menjual sekitar 57 persen.
"KA lokal kenapa masih relatif rendah karena bisa dibeli selama tujuh hari sebelum perjalanan atau go show," katanya saat rapat dengar pendapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR pada Rabu, 3 April 2024.
Karena itu, menurut dia, angkutan penumpang untuk kereta api lokal masih berpotensi terjual lebih banyak saat hari H perjalanan.
Soal puncak volume angkutan mudik Lebaran, KAI memprediksi puncaknya bakal terjadi pada 6 April 2024. Didiek mengatakan, bahwa diproyeksikan akan ada total 201.476 penumpang saat puncak arus mudik tersebut.
Sedangkan untuk puncak volume arus balik Lebaran, KAI memprediksi akan terjadi pada 14 April 2024. Ia menuturkan, bahwa jumlah penumpang saat arus balik akan lebih banyak dibanding saat arus mudik, yaitu sebanyak 241.891 penumpang.
"Saat lebaran 10 April diprediksi ada 172.732 penumpang, H+1 lebaran akan ada 220.769 penumpang," ujarnya.
Adapun 10 stasiun dengan keberangkatan terpadat, di antaranya:
1. Pasar Senen dengan volume 457.970
2. Gambir dengan volume 225.571
3. Surabaya Pasar Turi dengan volume 168.093
4. Surabaya Gubeng dengan volume 158.382
5. Solo Balapan dengan volume 116.660
6. Malang dengan volume 103.813
7. Bandung dengan volume 103.735
8. Semarang Tawang dengan volume 93.667
9. Kiaracondong dengan volume 92.656
10. Ketapang dengan volume 90.905
Sementara untuk stasiun dengan tujuan terpadat, di antaranya:
1. Pasar Senen dengan volume 473.619
2. Gambir dengan volume 206.529
3. Surabaya Pasar Turi dengan volume 165.461
4. Surabaya Gubeng dengan volume 156.734
5. Semarang Tawang dengan volume 105.733
6. Bandung dengan volume 103.949
7. Solo Balapan dengan volume 103.514
8. Malang dengan volume 100.167
9. Ketapang dengan volume 95.190
10. Kiaracondong dengan volume 90.551
Pilihan Editor: Dirut KAI Sebut Belum Ada Komunikasi soal Kereta Cepat Brunei Melintas IKN: Masih Terlalu Dini