TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini fluktuatif. Dia memperkirakan, nilai tukar rupiah akan ditutup melemah pada rentang Rp 15.840 sampai Rp 15.910 dalam perdagangan Senin, 1 April 2024. Sementara pada perdagangan Kamis pekan lalu, 28 Maret 2024, rupiah ditutup menguat ke level Rp 15.856 per dolar AS.
Ibrahim menyatakan, para analis optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I 2024 tidak jauh dari angka 5 persen. Penopang utama dari laju pertumbuhan ekonomi tersebut adalah efek pemberian Tunjangan Kinerja (Tukin) termasuk Tunjangan Hari Raya (THR) di momen Idul Fitri 1445 yang jatuh pada 9 April 2024.
Di sisi lain, kata dia, harga komoditas seperti beras mestinya sudah tidak terlalu tinggi lagi. Pasalnya, musim panen raya telah masuk sejak bulan Maret dan puncaknya terjadi pada April.
"Sehingga, harga beras akan kembali turun," katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 1 April 2024.
Menurut Ibrahim, dampak inflasi ini akan mengurangi daya beli masyarakat, terutama untuk kelompok menengah ke bawah. Namun, untuk kelas menengah ke atas akan relatif kuat dan tidak terlalu banyak terpengaruh oleh inflasi pangan. Hingga akhirnya akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi tahun 2024.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis dengan pemberian THR 100 persen dan gaji ke-13 Aparatur Sipil Negara (ASN) berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi 2024.
"Pemberian komposisi Tukin 100 persen ini merupakan upaya pemerintan dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sebesar 5,2 persen year on year," ucap Ibrahim.
Pilihan Editor: Astra Infra Pastikan Kesiapan Infrastruktur Tol Mereka, Tak Ada Perbaikan Selama Arus Mudik Lebaran