Musbar berujar kebutuhan jagung peternak di pabrik pakan ayam bisa mencapai 680 ribu per ton. Belum lagi peternak sapi perah yang menghasilkan susu. Peternak sapi perah itu membutuhkan tanaman jagung tebasan umur 60-70 hari.
Musbar mengungkap supply jagung dari Bulog sedikit memengaruhi harga ke peternak, tapi dampaknya tidak berefek pada harga pakan pabrik. "Kendalanya selalu diharga dan kualitas jagung lokal, karena kami harus berkompetisi ketat dengan pabrikan di lapangan," kata dia.
Kendala itu sama kasusnya dengan harga gabah kering panen atau GKP di tingkat petani, sehingga ia menganggap Bulog belum bisa maksimal melaksanakan tugasnya di lapangan.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan akan mengikuti aturan pemerintah untuk menghentikan impor jagung.
“Saat pemerintah bilang menghentikan, ya kami berhenti tapi kan izin yang diterima oleh Bulog setahun,” kata Bayu dalam acara Bicara Stok dan Harga Beras Terkini di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta pada Senin, 18 Maret 2024.
Bayu mengatakan peraturan itu baru dibuat minggu ini. Sedangkan ketersediaan jagung impor pada Januari hingga Februari lalu sudah diberikan kepada peternak.
Impor jagung itu untuk membantu para peternak kecil dan masyarakat yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan baku pakan. Khususnya kepada peternak ayam layer dan peternak pabrik pakan broiler.
Pilihan Editor: Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah