TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam Pilpres 2024. Prabowo-Gibran menang di 36 provinsi dan mengantongi 96 juta suara secara nasional.
Hasil tersebut merupakan kemenangan pertama Prabowo setelah empat kali maju dalam Pilpres. Adapun pada dua periode kemarin atau pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo gagal mengalahkan Presiden Jokowi yang merupakan ayah Gibran, wakil presidennya kini.
Maju dalam kontestasi Pilpres 2024, Prabowo-Gibran membawa sejumlah janji untuk rakyat. Salah satunya adalah janji membangun rumah bagi masyarakat Indonesia yang belum mempunyai rumah. Janji tersebut dicantumkan pada agenda pemerataan ekonomi yang tertuang dalam program Asta Cita 6 di dokumen visi misi dan program.
"Mempercepat penyediaan perumahan bagi rakyat Indonesia yang belum memiliki tempat tinggal," demikian kata Prabowo-Gibran dalam dokumen visi misinya, dikutip Tempo, Jumat, 22 Maret 2024.
Janji tersebut juga Prabowo utarakan dalam acara Debat Capres di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada Minggu, 4 Februari 2024. Ia menyatakan akan membangun tiga juta rumah untuk masyarakat yang belum punya rumah.
"Satu juta di pedesaan, satu juta di pesisir, satu juta di perkotaan," ucap Prabowo.
Janji Prabowo membangun tiga juta rumah gratis untuk masyarakat juga pernah direspons Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Beberapa hari lalu, Basuki menyatakan belum ada pembicaraan soal program tiga juta rumah yang diusung pemerintah baru. Namun, menurut Basuki, program serupa sudah dijalankan pemerintahan Presiden Jokowi.
"Kalau dulu Pak Jokowi satu juta rumah, itu kita capai lebih dari satu juta rumah," kata Basuki ketika ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Rabu, 13 Maret 2024. "Kalau ada program tiga juta rumah, ya menurut saya bagus. Tapi belum dibahas."
Ihwal kebutuhan anggaran, Basuki juga tidak berkomentar banyak. Namun ia memastikan penganggaran untuk menjalankan program tiga juta rumah tidak akan sama dengan program satu juta rumah ala Presiden Jokowi. "Satu rumah, kan Rp 144 juta," ujar Basuki.
Pilihan Editor: Prabowo Sebut Rasio Pajak di Era Reformasi Kalah dari Zaman Orde Baru, Benarkah?