Sehari, kata Saleh, ratusan es teler habis terjual. Begitu juga dengan salad buahnya.
Untuk satu gelas es teler, dia menjual seharga Rp 25 ribu. Sedangkan untuk salad buah dijual tergantung ukurannya, mulai dari Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu.
Pasca pandemi Covid-19 ini betul-betul dirasakan dampaknya. Ketika tahun pertama dia berjualan di Pasar Takjil Benhil ini, pendapatannya tidak semenggiurkan sekarang. Sebab, menurut dia, kala itu masih peralihan pandemi dan pasar takjil sempat ditiadakan.
Di lapak lain, ada Sawaludin, warga Bendungan Hilir yang berjualan aneka gorengan, pempek, hingga serabi. Ramadan tahun ini menjadi tahun kelima baginya berjualan di Pasar Takjil Ramadan ini.
Tak jauh berbeda dengan Saleh, dia mengaku memilih berjualan di Pasar Takjil Benhil karena pembeli yang selalu ramai.
"Apalagi kalau weekend, ramainya kebangetan. Ini hari kerja aja bisa dilihat sendiri kan (ramai)," ucapnya di sela-sela melayani pembeli, Selasa, 19 Maret 2024.
Sawaludin bersama rekannya memproduksi sendiri makanan yang dijual. Omzet per harinya bisa mencapai Rp 4 hingga Rp 5 juta sehari. "Kalau bulanan enggak hitung, hitungnya harian," kata Sawaludin.
Pantauan Tempo di lokasi, Pasar Takjil Benhil ini sudah mulai ramai pembeli sejak pukul 16.00. Beberapa penjual sudah sibuk menata dagangannya sejak pukul 13.00 WIB.
Selanjutnya: Di Pasar Takjil Benhil ini menjual aneka makanan dan minuman....