Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Disebut Tembus Rp 11 Triliun

image-gnews
Ekspresi penyayi Taylor Swift saat tampil dalam konser iHeartRadio Jingle Ball di Madison Square Garden, New York City, 14 Desember 2019. REUTERS/Caitlin Ochs
Ekspresi penyayi Taylor Swift saat tampil dalam konser iHeartRadio Jingle Ball di Madison Square Garden, New York City, 14 Desember 2019. REUTERS/Caitlin Ochs
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia atau LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Hasilnya, perhelatan konser dua bintang dunia tersebut menembus Rp 11 triliun. 

"Singapura melihat peluang dari penyelenggaraan konser musik untuk menciptakan dampak pengganda perekonomian bagi negaranya," tulis laporan LPEM UI pada Senin, 18 Maret 2024. 

Penelitian tersebut disusun oleh tiga peneliti LPEM FEB UI, yaitu MD Revindo, Chairina Hanum, Tarisha Yuliana. Penelitian itu berfokus pada kasus konser Coldplay dan Taylor Swidt di Singapura yang sama-sama berlangsung selama 6 hari. 

Pada kasus Taylor Swift, Singapura mengadakan kontrak ekslusif untuk mejadi penyelenggara tunggal di Asia Tenggara. LPEM UI mencatat konser penyanyi asal Amerika Serikat ini telah memberikan tunjangan per konser sebesar US$ 2-3 juta atau senilai Rp 31,3 miliar hingga Rp 46,9 miliar. 

Menurut LPEM UI, perhelatan konser bintang dunia tersebut telah meningkatkan devisa, menggenjot aktivitas pariwisata. Hal itu berimplikasi menghidupkan beberapa sektor ekonomi lainnya yang terkait, seperti perhotelan, ritel, makanan dan minuman, serta jasa transportasi.  

Penelitian LPEM UI menunjukkan bahwa bisnis pertunjukan ini dapat memberikan dampak ekonomi yang besar. Bukan hanya pada pelaku usaha pada sektor tersebut, tetapi juga sektor lain yang terkait secara langsung maupun tidak langsung. Dampak diberikan melalui mekanisme pengganda atau perekonomian multiplier.

Hasilnya, konser Coldplay di Singapura selama enam hari diperkirakan menciptakan perputaran atau output ekonomi baru bagi Singapura setara Rp4,6 triliun. Konser ini memberi nilai tambah ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp 2,8 triliun dan tambahan pendapatan rumah tangga pekerja Rp1,67 triliun. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan konser Taylor Swift selama enam hari di Singapura dinilai berpotensi menciptakan perputaran baru bagi Singapura setara dengan Rp 6,4 triliun. Dengan sumbangan terjadap PDB sebesar Rp 3,9 triliun dan tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp 2,3 triliun.

LPEM UI menilai Singapura tidak memandang bisnis pertunjukan sebagai suatu kegiatan ekonomi yang berdiri sendiri. Singapura melihat bisnis ini sebagai suatu aktivitas yang dapat menggerakkan berbagai sektor perekonomian, terutama untuk band internasional yang dapat menarik wisatawan asing untuk datang ke negaranya. 

Seperti diketahui, Singapura menawarkan kontrak eksklusif konser Taylor Swift di Kawasan Asia Tenggara. Dari hasi simulasi yang dilakukan LPEM, terlihat nilai dampak ekonomi yang tercipta dari konser jauh melampaui biaya kontrak eksklusif sebesar US$ 2-3 juta  per konser.

Analisis LPEM pun menunjukkan bahwa sektor pertunjukan seni dan hiburan di Singapura memiliki keterkaitan yang kuat dengan sektor lain jika dibandingkan Indonesia. Di Indonesia dampak ekonomi besar dari konser musik hanya tercipta di Sektor Jasa Kesenian, Hiburan dan Rekreasi. Sedangkan di Singapura, dampaknya terasa ke sektor lain seperti transportasi udara, akomodasi, perdagangan, makanan dan minuman.

Pilihan Editor: Sandiaga soal Dampak Ekonomi Konser Dunia Digelar di RI: Bukan Mustahil Mencapai Rp 1 Triliun

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Jooyoung, Penyanyi Korea yang Akan Konser di Jakarta

1 hari lalu

Jooyoung. FOTO/Instagram/jooyoung
Mengenal Jooyoung, Penyanyi Korea yang Akan Konser di Jakarta

Penyanyi Korea Selatan Jooyoung merilis jadwal tur konser Asia perdananya yang akan berlangsung pada Mei-Juni 2024


Taylor Swift Memecahkan Rekor Spotify hingga Penjualan Vinyl The Tortured Poets Department

2 hari lalu

Taylor Swift. Instagram.com/@taylorswift
Taylor Swift Memecahkan Rekor Spotify hingga Penjualan Vinyl The Tortured Poets Department

Seperti karya-karya Taylor Swift yang lain, album The Tortured Poets Department juga memecahkan beberapa rekor


Konser Incubus di Jakarta Dibuka dengan Lagu Quicksand dan Nice to Know You

2 hari lalu

Vokalis grup musik Incubus Brandon Boyd saat konser bertajuk Asia Tour 2024 di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa, 23 April 2024. Incubus membuka aksi panggungnya dengan membawakan lagu the beatles yang berjudul Come Together, lalu dilanjutkan dengan Quicksand hingga Nice to Know You. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Konser Incubus di Jakarta Dibuka dengan Lagu Quicksand dan Nice to Know You

Penampilan spektakuler Incubus disambut tepuk tangan meriah oleh para penggemar yang memenuhi Tennis Indoor Senayan.


Cerita di Balik Hotel Chelsea yang Disebut Taylor Swift dalam Lagu The Tortured Poets Department

2 hari lalu

Hotel Chelsea, New York, Amerika Serikat. Unsplash.com/Jon Tyson
Cerita di Balik Hotel Chelsea yang Disebut Taylor Swift dalam Lagu The Tortured Poets Department

Hotel Chelsea merupakan bangunan bersejarah yang dibangun antara tahun 1883 dan 1885


Album Baru Taylor Swift The Tortured Poets Department: Sebuah Amalgamasi

3 hari lalu

Taylor Swift tampil dalam konser
Album Baru Taylor Swift The Tortured Poets Department: Sebuah Amalgamasi

Ada Daddy I Love Him di album ini yang menandai kembalinya Taylor Swift country, dalam beberapa hal, termasuk penulisan lagu dongeng dan riff gitar.


Sebelum Dirilis, Album Baru Seventeen sudah Mencapai 3 Juta Pre-order

3 hari lalu

Grup idola K-pop SEVENTEEN. Foto: X/@pledis_17jp
Sebelum Dirilis, Album Baru Seventeen sudah Mencapai 3 Juta Pre-order

Album baru Seventeen yang akan rilis sudah mendapat 3 juta pemesanan yang dilakukan lebih awal


Profil CNBLUE, Band Korea yang akan Konser di Indonesia

3 hari lalu

CNBlue. Wikipedia.org
Profil CNBLUE, Band Korea yang akan Konser di Indonesia

Grup musik rock Korea Selatan CNBLUE direncanakan akan mengadakan konser di Indonesia pada 25 Mei 2024


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

3 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


5 Destinasi yang Disebut Taylor Swift dalam Album Baru The Tortured Poets Department

4 hari lalu

Danau Central Park. Unsplash.com/Emily Kessler
5 Destinasi yang Disebut Taylor Swift dalam Album Baru The Tortured Poets Department

Taylor Swift menyebutkan banyak lokasi secara eksplisit, dari Florida, di New York, hingga di London


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

5 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.