TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengklaim proses kerja sama dengan Standford University untuk membangun pusat riset di IKN sudah dimulai sejak 2023. Bambang juga mengklaim telah memiliki nota kesepahaman (MoU) dengan kampus asal California, Amerika Serikat, tersebut.
"Dekannya sendiri yang sampaikan LOI (Letter of Intens) kepada kami September tahun lalu," kata Bambang dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi II DPR RI, Senin, 18 Maret 2024. "Ini kelanjutan proses yang cukup lama antara IKN dengan Stanfrod."
Bambang menuturkan pusat riset yang akan didirikan Stanford University di IKN adalah bentuk awal dari suatu kampuus.
"Mungkin setelah dua-tiga tahun dengan melihat kondisi yang ada, akan dikembangkan lebih lanjut," tuturnya.
Sebelumnya, Kantor Berita Antara mewartakan bahwa Stanford University akan mulai mendirikan kampus di Indonesia.
"Mudah-mudahan nanti pada Mei mereka mulai membangun kampus," ucap Kepala OIKN Bambang Susantono dalam seminar daring yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Namun belakangan, Bambang mengklarifikasi bahwa Standford belum akan membangun kampus di IKN. Yang dibangun adalah pusat penelitian.
Kabar Stanford membangun kampus di IKN tersebut juga dibantah oleh pihak kampus. Perwakilan Stanford, Mara K Vandiik, menyebut pihaknya belum menandatangani kesepakatan apapun untuk mendirikan universitas di Indonesia.
“Stanford Doerr School of Sustainability tidak bermaksud membangun institusi fisik apa pun,” kata perwakilan Stanford, Mara K Vandlik, melalui email kepada Tempo pada Jumat, 15 Maret 2024.
Mara, dalam pesan yang sama menjelaskan, perwakilan Stanford Doerr School of Indonesia hanya menyepakati untuk menjajaki peluang kerja sama dalam proyek penelitian dan pendidikan di bidang-bidang yang memiliki keterkaitan antara beasiswa Stanford dan tujuan keberlanjutan Indonesia.
Pilihan Editor: Bersih-bersih LPEI, Sri Mulyani dan Kejagung Bentuk Tim Terpadu