TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan masih berdiskusi soal evaluasi atau revisi Peraturan Mendag Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan Impor. Zulhas mengungkapkan, rencana revisi itu masih dirapatkan. Ia menyebut bakal berdiskusi dengan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, untuk membahas kembali peraturan yang dikeluhkan masyarakat serta asosiasi.
"Nanti mau dirapatkan dulu. Belum tahu (revisi)," katanya di Bogor pada Senin, 18 Maret 2024.
Zulhas mengaku telah menunda pelaksanaan sebagian dari Permendag Nomor 36 Tahun 2023 terkait dengan kebijakan dan peraturan impor itu. Penundaan sebagian Permendag 36/2023 lantaran mendapat banyak respons negatif dari asosiasi dan masyarakat.
"Jadi sekarang yang bisa jalan, jalan dulu. Nanti mana yang keberatan kita bahas. Mungkin pelaksanaannya sebagian, sebagian ditunda sampai sosialisasi selesai," ujar Zulkifli di Jakarta, Minggu, 17 Maret 2024.
Implementasi Permendag 36/2023 telah berlaku sejak 10 Maret 2023. Peraturan ini membahas soal penataan kembali kebijakan impor dengan menggeser pengawasan impor dari post-border ke border dan relaksasi atau kemudahan impor barang kiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI). Permendag juga mengatur pembatasan barang impor bawaan penumpang. Selain itu, Permendag 36/2023 juga mengatur fasilitas impor bahan baku bagi industri pemegang angka pengenal importir-produsen status Authorized Economic Operator dan mitra utama kepabeanan.
Pada Kamis, 14 Maret 2024, Zulkifli mengatakan segera melakukan pembahasan mengenai evaluasi atau revisi Permendag 36/2023. Kementerian Perdagangan mengaku mendengarkan berbagai keluhan tentang pembatasan impor yang dinilai memberatkan beberapa kelompok pelaku usaha.
Masalah ini juga banyak dikeluhkan warga, terutama yang mempunyai bisnis sampingan jasa titip atau jastip karena mereka tidak bisa membawa banyak barang. Sebelumnya Zulhas mengatakan, barang bawaan untuk oleh-oleh tidak akan dikenai pajak atau bea masuk. Tetapi barang yang dimasukkan dalam jumlah banyak dan terindikasi akan dijual kembali bakal dikenai bea masuk.
Pilihan Editor: Pameran China Homelife Berakhir, Sejumlah Perusahaan Tiongkok Diklaim Akan Berinvestasi