TEMPO.CO, Jakarta - Staf Ahli Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Leonardo A. A. Teguh Sambodo mengklaim bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) berpedoman pada konsep energi yang ramah lingkungan.
"Mengenai suplai energi, IKN mempunyai visi akan menggunakan 100 persen energi baru dan terbarukan pada tahun 2045," kata Leonardo saat ditemui Tempo di Menara BRILiaN, Jakarta, Kamis, 7 Maret 2024.
Leonardo menjelaskan bahwa proses dalam mencapai tujuan itu akan dilakukan secara bertahap dalam dua tahun ke depan. Sekarang, jelas Leonardo, pembangkit listrik yang sudah ada akan digunakan untuk menyokong distribusi energi ke IKN.
Lebih lanjut, Leonardo menyebut bahwa IKN telah membuka keran investasi untuk solar panel. "Akan ada beberapa lokasi yang didedikasikan sebagai lokasi solar farm," ujarnya. Menurut dia, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi jaminan bahwa IKN akan menggunakan energi terbarukan.
Tak hanya itu, Leonardo menyebut bahwa moda transportasi di IKN turut dirancang agar masyarakat yang mengaksesnya dapat berjalan kaki sekaligus mengurangi emisi karbon. Leonardo mencontohkan, jarak tempuh antara satu lokasi ke lokasi lain nantinya akan menghabiskan waktu paling lama 30 menit.
"Di IKN nanti mungkin tidak ada mobil konvensional," tuturnya. Namun, dia menegaskan bahwa proses ini butuh waktu yang bertahap.
Sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia mengatakan temuan NASA soal penyusutan hutan di Ibu Kota Nusantara atau IKN membenarkan adanya deforestasi di hutan Kalimantan. Tak hanya terhadap lingkungan, kondisi sosial dan ekonomi masyarakat akan terdampak akibat pembangkit IKN.
"Pembantu IKN di Kalimantan itu pasti juga akan diikuti dengan deforestasi yang meluas serta dampak-dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi yang dirasakan masyarakat," kata Pengkampanye Hutan dan Kebun Walhi Indonesia, Uli Arta Siagian, dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo, Kamis, 7 Maret 2024.
Uli mengatakan, Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara akan menjadi wilayah paling terdampak negatif akibat pembangunan di IKN. Secara umum, sambung Uli, kerusakan di wilayah lain Kalimantan akan menyusul.
"Kita tahu bahwa pembangunan infrastruktur megaproyek juga akan mendorong pembesaran eksploitasi material yang digunakan untuk membangun IKN," ujarnya. Uli turut memberi contoh eksploitasi batu dan semen yang akan meningkat untuk membangun infrastruktur IKN.
Lebih lanjut, Uli memperkirakan akan lahir fasilitas pembangkit listrik baru untuk menopang kebutuhan energi di IKN. Dia memberi contoh Pembangkit Listrik Tenaga Air Kayan di Kalimantan Utara yang dibangun tahun 2019.
Pilihan Editor: Jokowi Ternyata Berikan Akses Luas ke Bahlil untuk Kelola Perizinan Tambang