Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hati-hati Beras Oplosan, Ini Cirinya

Reporter

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Petugas kepolisian melakukan penggerebekan gudang beras oplosan di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, 7 Oktober 2016. Dalam penggerebekan ini ditemukan 152 ton beras subsidi Bulog, 10 ton beras curah merk Palm Mas dari Demak dan 10 ton beras yang sudah dicampur atau dioplos. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Petugas kepolisian melakukan penggerebekan gudang beras oplosan di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, 7 Oktober 2016. Dalam penggerebekan ini ditemukan 152 ton beras subsidi Bulog, 10 ton beras curah merk Palm Mas dari Demak dan 10 ton beras yang sudah dicampur atau dioplos. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Melambungnya harga beras sering dimanfaatkan oleh oknum pedagang nakal untuk mengoplos beras. Beras oplosan adalah beras kualitas premium yang dicampur dengan beras berkualitas rendah. Dalam beberapa kasus, pedagang bahkan nekat mengemas ulang beras Bulog dengan kemasan beras komersial berkualitas premium dan menjualnya dengan harga yang tinggi.

Salah satu alasan praktik mengoplos beras ini dilakukan adalah untuk memperbesar volume atau berat beras tanpa harus meningkatkan kualitasnya. Dengan begitu, pedagang bisa meraup untuk yang lebih besar.

Ciri-Ciri Beras Oplosan

Beras oplosan tentunya sangat merugikan para pembeli. Oleh karenanya, pembeli perlu berhati-hati dalam memilih produk beras yang akan dikonsumsi. Selain itu, masyarakat perlu mengetahui ciri-ciri beras oplosan. Berikut ulasannya.

  1.     Warna Kusam dan Tidak Merata

Secara kasat mata, sebenarnya agak sulit membedakan mana beras premium dan beras oplosan. Namun biasanya beras oplosan memiliki warna yang tidak sesuai dengan standar beras berkualitas. Beras oplosan biasanya berwarna kusam atau tidak merata. Sebaliknya, beras berkualitas baik umumnya memiliki warna putih bersih dan merata.

  1.     Kemasan yang Mencurigakan

Seperti yang sudah dijelaskan, beberapa oknum pedagang sengaja mengemas ulang beras Bulog ke dalam kemasan beras kualitas premium. Ciri-ciri beras oplosan bisa dilihat melalui kemasannya. Kemasan yang buruk, sobek, atau bahkan menggunakan kemasan yang tidak lazim dapat menjadi indikasi bahwa beras tersebut bukan beras berkualitas tinggi. Sebaiknya pembeli lebih memperhatikan kemasan dan memilih beras yang dikemas dengan rapi dan aman.

  1.     Memiliki Aroma Aneh

Salah satu ciri-ciri beras oplosan yang penting untuk diketahui adalah dari segi aroma. Beras oplosan biasanya memiliki aroma yang aneh dan tidak wajar. Terkadang beras oplosan memiliki bau yang tidak sedap atau apek. Di sisi lain, beras yang benar-benar berkualitas baik biasanya memiliki aroma khas dan wangi.

  1.     Kadar Air Tidak Stabil
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ciri-ciri lain dari beras oplosan adalah kadar air yang tidak stabil. Beras yang baik memiliki kadar air yang seimbang dan tidak terlalu lembek. Sebaliknya, beras oplosan seringkali memiliki kadar air yang tinggi, yang dapat mengakibatkan mudah basah dan berjamur.

  1.     Harga Tidak Wajar

Apabila ada pedagang yang menjual beras premium dengan harga yang lebih murah dibanding yang lainnya, bisa jadi itu tanda-tanda beras oplosan. Pedagang nakal cenderung menjual beras oplosan dengan harga yang lebih rendah dari harga pasaran untuk menarik perhatian pembeli. Untuk itulah, pembeli harus waspada terhadap penawaran harga yang terlalu murah dan pilihlah harga beras yang masuk akal.

RIZKI DEWI AYU

Pilihan Editor: Jokowi Ternyata Berikan Akses Luas ke Bahlil untuk Kelola Perizinan Tambang


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Permintaan Beras Diprediksi akan Meningkat Menjelang Pilkada

4 hari lalu

Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 28 Mei 2024. ANTARA/Yudi Manar
Permintaan Beras Diprediksi akan Meningkat Menjelang Pilkada

Kecenderungan calon kepala daerah berkampanye dengan membagikan beras akan meningkatkan kebutuhan beras saat Pilkada.


Kementerian Pertanian Targetkan 3 Juta Hektare Sawah di Pemerintahan Prabowo

22 hari lalu

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, saat tiba di gedung F Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, dalam acara serah terima jabatan. Politikus Gerindra ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian hingga masa jabatan 2024 berakhir pada Oktober mendatang, menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat Harvic Hasnul Qolbi. TEMPO/Nandito Putra
Kementerian Pertanian Targetkan 3 Juta Hektare Sawah di Pemerintahan Prabowo

Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan pembukaan 3 juta hektare sawah di pemerintahan Prabowo-Gibran.


Ketergantungan Beras Impor Meningkat, Indef: Swasembada Pangan Sulit Tercapai

24 hari lalu

Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 28 Mei 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menerima beras impor dari Thailand sebanyak 10 ribu ton dan dari Pakistan sebanyak 10 ribu ton. ANTARA/Yudi Manar
Ketergantungan Beras Impor Meningkat, Indef: Swasembada Pangan Sulit Tercapai

Ekonom Indef mengatakan Indonesia sulit mencapai swasembada pangan di saat ketergantungan pada beras impor justru meningkat.


1.600 Kontainer Beras yang Sempat Tertahan di Pelabuhan, Bulog: Bukan Impor Ilegal

28 hari lalu

Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi. TEMPO/Yohanes Maharso Joharsoyo
1.600 Kontainer Beras yang Sempat Tertahan di Pelabuhan, Bulog: Bukan Impor Ilegal

Bulog mengatakan bahwa 1.600 kontainer berisi beras yang sempat tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak bukan barang impor ilegal.


Sumatera Selatan Bikin Program Pembelian Beras untuk ASN

31 hari lalu

Ilustrasi beras. TEMPO/Tony Hartawan
Sumatera Selatan Bikin Program Pembelian Beras untuk ASN

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) membuat rencana penerapan program pembelian beras untuk ASN.


Bulog Surakarta Pastikan Stok Beras di Solo Raya Aman hingga Akhir Tahun, Akui Ada Imbas Akibat Kekeringan di Sejumlah Daerah

31 hari lalu

Pemimpin Cabang Bulog Surakarta, Andy Nugroho menyerahkan beras Bantuan Pangan kepada salah seorang perwakilan PBP dalam seremoni penyaluran Bantuan Pangan Tahap III di Kompleks Pergudangan Bulog Triyagan, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu, 7 Agustus 2024. Dokumen Kantor Cabang Bulog Surakarta
Bulog Surakarta Pastikan Stok Beras di Solo Raya Aman hingga Akhir Tahun, Akui Ada Imbas Akibat Kekeringan di Sejumlah Daerah

Pimpinan Kantor Cabang Bulog Surakarta memastikan pasokan beras aman hingga akhir tahun 2024 bahkan sampai musim panen berikutnya tahun depan. Saat ini ketersediaan beras di Bulog Surakarta sekitar 25 ribu ton.


Harga Pangan Hari Ini: Cabai Rawit Melonjak jadi Rp 78.110 hingga Ikan Tongkol Naik jadi Rp 53.440 per Kg

33 hari lalu

Transaksi jual beli cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa 30 Juli 2024. Mengutip data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) kementerian perdagangan, harga cabai rawit merah dalam 4 hari melambung hampir 21%, menjadi Rp 75 ribu per kilogram. Sedangkan secara nasional, harga cabai jenis yang sama naik hampir 2%. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Pangan Hari Ini: Cabai Rawit Melonjak jadi Rp 78.110 hingga Ikan Tongkol Naik jadi Rp 53.440 per Kg

Panel Harga Bapanas pada hari ini, Selasa, 6 Agustus 2024, menunjukkan kenaikan harga secara signifikan dari sejumlah bahan pangan.


Bulog Kembali Salurkan Bantuan Beras 10 Kilogram, Alasannya untuk Kendalikan Inflasi

35 hari lalu

Warga memanggul beras Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah dan bantuan sembako dari Presiden di Gudang Bulog Sukamaju milik Perum Bulog Divisi Regional Sumsel dan Babel di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 26 Oktober 2023. Presiden meninjau persediaan beras dan proses penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada keluarga penerima manfaat. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Bulog Kembali Salurkan Bantuan Beras 10 Kilogram, Alasannya untuk Kendalikan Inflasi

Bulog kembali menyalurkan bantuan pangan beras 10 kilogram yang akan menyasar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.


Badan Pangan Nasional: Harga Beras Mahal karena Logistik dan Penurunan Produksi

38 hari lalu

Pekerja tengah melakukan bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin, 15 Juli 2024. Harga beras premium naik 2,97 persen menjadi Rp15.960 per kg dibandingkan hari sebelumnya dan harga beras medium naik 2,51 persen menjadi Rp13.870 per kg. TEMPO/Tony Hartawan
Badan Pangan Nasional: Harga Beras Mahal karena Logistik dan Penurunan Produksi

Harga beras dalam enam bulan terakhir terus melonjak naik. Dipengaruhi oleh sistem logistik dan turunnya produksi.


Ketahanan Pangan Kian Rapuh, Indonesia Berpotensi Menjadi Importir Beras Terbesar di Dunia

38 hari lalu

Bongkar muat beras impor dari Vietnam di dermaga II Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo, Kamis, 14 Maret 2024. Foto: Istimewa
Ketahanan Pangan Kian Rapuh, Indonesia Berpotensi Menjadi Importir Beras Terbesar di Dunia

Impor beras terus meningkat seiring dengan semakin rapuhnya ketahanan pangan nasional. Indonesia berpotensi menjadi importir beras terbesar di dunia.