TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto berjanji akan terus memperbaiki iklim investasi di Indonesia. Pembenahan ini dilakukan agar semakin banyak penanam modal yang merealisasikan investasinya di Tanah Air.
“Kami terbuka untuk investasi, dan kami menginginkan lebih banyak investasi masuk. Untuk itu, kita harus berbenah untuk semakin baik,” kata Prabowo dalam pidatonya di acara Mandiri Investment Forum 2024 di Jakarta, Selasa, 5 Maret 2024.
Untuk itu, Prabowo juga menekankan pentingnya upaya meningkatkan efisiensi, mencegah praktik korupsi, penegakkan hukum. "Dan memastikan seluruh investor dari dalam dan luar negeri mendapatkan perlindungan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku," ucap Menteri Pertahanan di hadapan para investor, bankir dan praktisi keuangan itu.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga berjanji akan melanjutkan program-program pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi-Wakil Presiden Ma’ruf Amin. “Kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo terbukti berhasil dan kami akan memastikan kebijakan itu terus berjalan. Kami akan meningkatkan hal-hal yang perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Meski begitu, ia menyebutkan saat ini masih ada beberapa sistem yang kurang efisien dan perlu perbaikan. Oleh sebab itu, ia akan menggunakan digitalisasi demi meningkatkan efisiensi kerja di pemerintahan.
“Teknologi membuat pengawasan menjadi lebih kuat. Kita akan lebih mudah untuk saling mengawasi (check and balance). Kita akan punya akuntabilitas yang lebih baik. Kita akan memangkas hal-hal yang membuang banyak waktu dan tak efisien,” ucap Prabowo.
Prabowo menjadi salah satu pembicara kunci dalam forum investasi dan perbankan itu. Selain dia, ada juga Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang menjadi pembicara kunci. Forum itu juga dihadiri oleh sejumlah anggota tim sukses Prabowo selama Pemilu 2024, yaitu Budisatrio Djiwandono dan Maruarar Sirait.
ANTARA
Pilihan Editor: Faisal Basri Wanti-wanti soal Menteri Keuangan Periode Selanjutnya: Harus Punya Integritas, Jangan dari Partai