TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil listrik asal Tiongkok yang berencana berinvestasi di Indonesia, BYD, baru saja menjalin kerjas sama baru dengan PT PLN (Persero). Melalui program The EV Ecosystem Collaboration, keduanya berkomitmen untuk mendukung transformasi energi menjadi lebih ramah lingkungan melalui pengembangan infrastruktur dan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Salah satu bentuk kerjasama ini adalah pemasangan layanan home charging (pengisian baterai di rumah) untuk mempermudah pengguna kendaraan listrik BYD dalam pengisian baterai. Rencana kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao dan Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN Persero Tonny Bellamy pada penutupan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di Jakarta, 25 Februari 2024.
“BYD memperluas ekspansi bisnis secara global, termasuk di Indonesia sebagai pasar terbesar dan paling strategis. Oleh karena itu kami membuka diri untuk bekerja sama dengan mitra lokal,” ujar Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, dikutip melalui keterangan resmi pada Selasa, 27 Februari 2024.
Zhao menjelaskan, kolaborasi antara BYD dan PLN ini menegaskan komitmen untuk memajukan mobilitas elektrifikasi dan mendukung pengembangan transportasi yang ramah lingkungan. Nantinya, dengan adanya layanan home charging, pengisian baterai kendaraan listrik tidak lagi terbatas pada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), melainkan dapat dilakukan di rumah. Layanan home charging ini terintegrasi dengan Electric Vehicle Digital Services (EVDS) dari PLN untuk memberikan keamanan dan kemudahan dan keamanan penggunanya.
“Saat ini PLN telah memiliki lebih dari 1.000 charging station yang tersebar di 800 lokasi. PLN berharap transisi energi ini menjadikan generasi masa depan menjadi lebih baik, salah satunya dengan Program Ekosistem EV,” ujar Tonny Bellamy, Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN (Persero).
Nantinya, pelanggan bisa mengatur waktu pengisian daya hingga mengukur seberapa banyak pengeluaran hanya dengan melihat meteran. Selain itu, hitungan dijamin tepat, sebab terpisah oleh pemakaian daya listrik rumah. Hal ini tidak akan menimbulkan kekhawatiran akan lonjakan harga, ataupun overcharging (kelebihan cas).
ADINDA JASMINE PRASETYO
Pilihan Editor: Program Populis Makan Siang Gratis Dinilai Picu Kenaikan Utang dan Pangkas Belanja Infrastruktur