TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengatakan ekonomi dan keuangan digital akan menjadi game changer alias pengubah keadaan di Indonesia. Penggunaan keuangan digital dan pengaruhnya terhadap perekonomian terus meningkat pesat di Indonesia.
"Game changer-nya adalah ekonomi dan keuangan digital, yang kalau kita lihat dalam perkembangannya beberapa tahun terakhir ini meningkat pesat," kata Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, dalam LPPI Virtual Seminar pada Jumat, 23 Februari 2024.
Destry menuturkan, ekonomi dan keuangan digital didukung oleh struktur demografi Indonesia yang kebanyakan diisi oleh anak muda. Oleh sebab itu, Indonesia akan merasakan puncak bonus demografi pada 2030.
"Mereka ini kan technological savvy, mereka terbiasa melakukan transaksi dengan ekonomi dan keuangan digital," ucap Destry. "Sehingga sekarang kalau kita lihat, ekonomi keuangan digital ini sudah melebar."
Artinya, bukan hanya dari sisi ekonomi maupun keuangan digital. Tapi juga melebar ke logistik, e-commerce, transportasi, dan sebagainya yang telah berbasiskan digital.
"Jadi ini akan menjadi game changer untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," tutur Destry.
Bank Indonesia mencatat sejumlah transaksi digital pada 2023. E-commerce mencapai Rp 454 triliun, digital banking sebanyak Rp 58.478 triliun, dan uang elektronik sebesar Rp 836 triliun.
Bank Indonesia memperkirakan nilai transaksi ketiganya akan tumbuh pada 2024, yakni e-commerce tumbuh 7,2 persen, digital banking tumbuh 9,1 persen, dan uang elektronik tumbuh 25,8 persen.
AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: Sidang Korupsi Akuisisi Kontraktor Tambang PTBA, Eks Bos Berau Ceritakan 'Kelakuan' Pamapersada