TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan atau Kemendag, Isy Karim, menyebut, harga rata-rata nasional Minyakita menjelang Ramadan dan Idul Fitri, terpantau masih stabil. Karena itu, dalam waktu dekat, pemerintah tidak akan mengubah harga eceran tertinggi atau HET Minyakita.
"HET (Minyakita) tidak dilakukan perubahan, sehingga produsen, distributor, dan pengecer didorong dapat menjaga harga jual di pasaran," ujar Isy Karim dalam keterangannya kepada Tempo pada Kamis, 22 Februari 2024.
Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP), harga rata-rata nasional Minyakita terpantau stabil sebesar Rp15.200 per liter. Harga tersebut masih lebih tinggi dari HET Minyakita yang telah ditetapkan pemerintah yaitu di level Rp14.000 per liter. Namun, Isy menilai, harga itu masih bisa ditoleransi.
Sementara itu, berdasarkan panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Kamis, 22 Februari 2024, harga minyak goreng terus menunjukkan tren kenaikan. Minyak goreng curah naik 0,13 persen dari pekan sebelumnya menjadi Rp 15.390, sementara minyak goreng kemasan sederhana menjadi Rp 17.150.
Isy mengklaim pasokan Minyakita masih terjaga untuk Ramadan dan Idul Fitri. "Pasokan Minyakita melalui skema Domestic Market Obligation (DMO) Minyak Goreng Rakyat masih stabil dengan proporsi bulan Februari 2024 mencapai 52,2 persen dari total DMO," ujar dia.
Isy mengklaim untuk menjaga ketersediaan pasokan pada momentum Puasa Ramadan dan Idul Fitri, Kemendag telah berkoordinasi dengan para produsen minyak goreng pada 5 Februari 2024. Dari hasil koordinasi itu, Kemendag mendorong produsen tetap mendistribusikan DMO sesuai alokasi kewajiban masing-masing dan mengharapkan Minyakita lebih banyak terdistribusi dibandingkan curah.
Adapun Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto sebelumnya, menyebut, tidak akan mengubah HET Minyakita, terlebih menjelang Ramadhan. "Sekarang harga masih normal Rp14.000. Kalau harga bagus kenapa kita utak-atik, ini kan mau Lebaran nanti malah bikin ribut," ujar Suhanto.
Menurut Suhanto, harga Minyakita saat ini masih dapat ditoleransi, sehingga tidak diperlukan adanya perubahan HET. Pemerintah telah menetapkan HET Minyakita di level Rp14.000 per liter. Namun apabila terdapat penjual yang memberikan harga sebesar Rp14.500 per liter, hal tersebut masih dapat ditoleransi.
"Kalau harga masih normal, standar, kalau kita ubah-ubah justru nanti akan jadi kendala, jadi masalah. Apalagi ini orang baru euforia setelah pemilu menghadapi Ramadan," kata dia.
YOHANES MAHARSO | ANTARA
Pilihan Editor: ID FOOD Bakal Sediakan 300 Ribu Ton Minyak Goreng untuk Cadangan Pemerintah, Termasuk MinyaKita