TEMPO.CO, Jakarta - Istri Komandan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) Arief Rosyid Hasan, Siti Zahra Aghnia, ditunjuk menjadi Komisaris Independen PT Pertamina Patra Niaga.
Adapun TKN Fanta termasuk tim kampanye calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal ini dikonfirmasi oleh Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, lewat aplikasi perpesanan kepada Tempo, Kamis, 22 Februari 2024.
"Betul, beliau menjadi Komisaris Independen di Pertamina Patra Niaga," kata Irto.
Namun, Irto tak membeberkan lebih lanjut tentang kapan Siti Zahra Aghnia resmi menjabat sebagai Komisaris Independen. Meski begitu, dia menyebut tak ada perubahan pada jajaran komisaris maupun direksi lainnya.
"Yang lain tidak ada perubahan," ucap Irto.
Sedangkan Arief enggan menanggapi soal jabatan baru yang diemban istrinya. Pesan yang dikirimkan Tempo belum dibalas hingga berita ini ditulis.
Sebelumnya, Tempo memperoleh informasi soal ucapan selamat berbentuk karangan bunga kepada istri Arief Rosyid. Karangan bunga ini diberikan oleh TKN Fanta.
"Selamat atas dilantiknya Komisaris Independen PT Pertamina Patra Niaga Siti Zahra Aghnia (Istri dari M. Arief Rosyid Hasan)," begitu bunyi karangan bunga tersebut.
Pada tahun 2011, PT Pertamina (Persero) mulai menyelaraskan semua logo anak perusahaannya melalui Direktorat Pemasaran dan Perdagangan Pertamina. Direktorat mulai mengganti nama masing-masing logo anak perusahaan termasuk logo PT Patra Niaga dan mengubah nama perusahaan menjadi PT Pertamina Patra Niaga.
Pertamina Patra Niaga adalah kombinasi antara Pertamina dan Patra Niaga yang mewakili dua prioritas yang selalu dituntut oleh mitra bisnis Patra Niaga. Dua prioritas itu yang menuntut Patra Niaga untuk memiliki layanan yang lebih fleksibel dan lebih baik, di atas harga yang lebih kompetitif ditawarkan untuk mencerminkan ekuitas merek Patra Niaga.
Pada tanggal 13 Juni 2020, PT Pertamina Patra Niaga telah ditunjuk sebagai Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) secara virtual, dan resmi legal end-state di tanggal 1 September 2021. Selain mengelola bisnis dan operasional eksisting Pertamina Patra Niaga berupa perdagangan dan penanganan bahan bakar, serta manajemen armada dan depot, kini Sub Holding Commercial & Trading bertugas menjalankan rantai kegiatan bisnis hilir Pertamina.
Pertamina telah memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung pendistribusian dan pemasaran produk energi yang dihasilkannya, termasuk produk Bahan Bakar Minyak (BBM), pelumas, dan LPG serta aspal dan produk petrokimia, baik untuk memenuhi kebutuhan konsumen ritel maupun korporat di seluruh negeri maupun di luar negeri.
Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading, kini membawahi entitas anak dan cucu perusahaan Pertamina lainnya, yaitu PT Pertamina Lubricants, PT Pertamina Retail, Pertamina International Marketing & Distribution Pte Ltd, PT Patra Trading, PT Patra Badak Arun Solusi, PT Patra Logistik, PT Pertamina Petrochemical Trading, Pertamina Internationa Timor SA, dan PT Patra SK.
Pilihan Editor: Mundur dari Komisaris Utama Pertamina, Ahok Panen Pujian