TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dikabarkan tak bakal masuk kabinet pemerintahan berikutnya. Capres dan Cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, memimpin real count KPU dengan perolehan suara sementara sebesar 58,78 persen pada hari ini.
"Ada baiknya Presiden berikutnya menawarkan kembali posisi Menteri PUPR kepada Pak Basuki," ujar Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan, Nirwono Joga, kepada Tempo, Rabu, 21 Februari 2024.
Meski sudah berumur, kata dia, tapi kondisi fisik Basuki masih bugar dengan pemikiran segar dan semangat besar. Menurut Nirwono, profesionalitas Basuki dalam bekerja pun tak perlu diragukan.
"Justru akan memberikan keuntungan bagi kinerja Presiden di awal pemerintahannya," tutur Nirwono.
Namun jika tak berkenan, Nirwono menyebut Basuki layak menjadi pendamping atau penaiehat Menteri PUPR berikutnya. Dia menuturkan, Basuki juga layak memberikan rekomendasi calon Menteri PUPR yang bisa meneruskan kinerjanya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi atau Instran, Deddy Herlambang, mengatakan model menteri seperti Basuki dapat ditawari duduk di Kementerian PUPR lagi. "Atau naik Kemenko (Kementerian Koordinasi)," tutur dia, Rabu.
Dengan begitu, ujar Deddy, transisi pemerintahan baru akan cepat bergulir. Apalagi, Basuki adalah seorang profesional.
"Bukan dari parpol (partai politik) tertentu, sehingga bersih dari kepentingan apapun" kata Deddy.
Sebelumnya, di media sosial X muncul poster biru berisi nama-nama tokoh yang akan menduduki jabatan di kabinet Prabowo-Gibran. Pada poster tersebut, nama Ridwan Kamil disebut sebagai Menteri PUPR.
Selain itu, beredar pula pesan di WhatsApp tentang susunan kabinet Prabowo-Gibran. Dalam versi ini, Menteri PUPR diduduki oleh Eddy Soeparno.
Anggota Dewan Pakar Tim Kemenangan Nasional Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo, angkat bicara soal bocornya daftar nama yang akan mengisi posisi menteri dalam kabinet pemerintahan selanjutnya.
"Sependek pengetahuan saya, belum ada pembahasan mendetil tentang nama-nama," ujar Drajad ketika dihubungi Tempo, Selasa, 20 Februari 2024.
AMELIA RAHIMA SARI | DEFARA DHANYA
Pilihan Editor: Dari Airlangga, Zulhas Hingga Elit Koalisi Prabowo Dukung AHY jadi Menteri ATR