TEMPO.CO, Jakarta - Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY resmi menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) usai dilantik Presiden Jokowi hari ini, Rabu, 21 Februari 2024. Dengan tugas baru ini, AHY mendapat pekerjaan rumah untuk meneruskan kerja Menteri ATR sebelumnya, Hadi Tjahjanto, yang kini menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Salah satu tugas AHY adalahh memberantas mafia tanah. Lantas, bagaimana strategi AHY?
Ketika ditemui di Kantor Kementerian ATR pada Rabu sore, AHY belum bisa berbicara banyak soal teknisnya. Ia menuturkan baru bakal menggelar rapat pimpinan perdana besok Kamis, 22 Februari 2024. Namun, Ketua Umum Partai Demokrat ini menyebut dirinya bakal menegakkan aturan yang tegas.
“Bukan asal tebas, tapi tegas. Kita tidak ingin ada siapapun yang melawan hukum di negeri kita,” kata AHY. “Termasuk mafia-mafia tanah yang kita tahu banyak merugikan rakyat, merugikan negara.”
Sebelumnya, Hadi mengatakan ada sejumlah hal yang mesti diselesaikan AHY di 8 bulan terakhir periode pemerintahan Presiden Jokowi. Salah satunya adalah melanjutkan apa yang sudah dikerjakan di periode kepemimpinannya. Pekerjaan ini termasuk menyelesaikan persoalan mafia tanah.
“Saya sampaikan itu adalah fokus utama. Gebuk mafia tanah! Nggak usah takut,” kata Hadi kepada wartawan di Kantor Kementerian ATR/BPN, Rabu, 21 Februari 2024.
Adapun menurut Hadi, salah satu cara mereduksi tanah adalah dengan program sertifikasi atau pendaftaran tanah.
“Itu salah satu kunci untuk gebuk mafia tanah,” ucapnya.
RIRI RAHAYU
Pilihan Editor: Sandiaga Ajak Industri Australia Bikin Paket Perjalanan ke 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas