TEMPO.CO, Jakarta - Eks Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) membeberkan sejumlah pesan kepada Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY yang kini menggantikan dirinya.
Hadi mengatakan, pekerjaan pertama yang harus dilakukan AHY adalah melanjutkan apa yang sudah dikerjakan di periode kepemimpinannya. Pekerjaan ini termasuk menyelesaikan persoalan mafia tanah.
“Saya sampaikan itu adalah fokus utama. Gebuk mafia tanah! Nggak usah takut,” kata Hadi kepada wartawan di Kantor Kementerian ATR/BPN, Rabu, 21 Februari 2024.
Adapun menurut Hadi, salah satu cara mereduksi tanah adalah dengan program sertifikasi atau pendaftaran tanah. “Itu salah satu kunci untuk gebuk mafia tanah,” ucapnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, AHY baru saja dilantik Presiden Jokowi sebagai Menteri ATR/BPN hari ini, Rabu, 21 Februari 2024. Sementara itu, Hadi dilantik menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) menggantikan Mahfud Md yang mundur pada 31 Januari 2024.
Selain persoalan mafia tanah, Hadi mengatakan, AHY mesti melanjutkan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap atau PTSL. Setidaknya untuk tahun ini, kata Hadi, ada 120 juta bidang tanah yang terselesaikan. “Berikutnya adalah revisi PP 18 terkait memberikan hak kepada pengusaha untuk carbon tradin,” ucapnya.
Pekerjaan lainnya, kata Hadi, adalah melanjutkan pengadaan bank tanah. Menurut Hadi, hal tersebut penting untuk kepentingan investasi dan kepentingan masyarakat.
Dengan tugas barunya ini, AHY mengatakan dirinya bakal belajar dengan cepat. Ia juga mengaku siap berkonsultasi dengan Hadi untuk menyelesaikan pekerjaan di sisa 8 bulan terakhir periode kepemimpinan Presiden Jokowi.
“Mudah-mudahan tidak mengecewakan karena kami ingin berkontribusi,” tutur AHY. “Semoga saya bisa meneruskan apa yang telah beliau rintis dan jalankan dengan baik.”
Pilihan Editor: Debat Cawapres, Begini Strategi Gibran Berantas Mafia Tanah