Nailul pun merasa bahwa isu ini kembali mencuat setelah beberapa tahun yang lalu sempat muncul sebelum Gojek-Tokopedia gabung. Secara cashflow seharusnya GoTo tidak ada masalah karena baru ada suntikan dana dari TikTok. “Namun memungkinkan juga gabung untuk memperkuat pangsa pasar dari keduanya, terutama di Asia Tenggara,” ucapnya.
Head of Corporate Communications, GoTo, Sinta Setyaningsih, membantah dan mengatakan sejauh ini tidak ada diskusi terkait hal tersebut (merger).
"Kami tidak dapat menanggapi rumor yang beredar di pasar. Saat ini tidak ada diskusi terkait hal tersebut,” ujar Sinta ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 10 Februari 2024. Sementara dari pihak Grab belum membalas pesan yang dikirimkan Tempo.
Berdasarkan kapitalisasi pasar, GoTo mencatatkan market cap sebesar Rp 100,92 triliun per 7 Februari 2024. Adapun Grab memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 13,42 miliar atau setara Rp 209,50 triliun (asumsi kurs Rp 15.611) per 9 Februari 2024. Dengan begitu, bila keduanya merger, maka kapitalisasi pasar diperkirakan menembus Rp 310,42 triliun.
Pilihan Editor: Bulog Gelontorkan 185 Ribu Ton Beras Bansos sejak Awal 2024